Kamis, 16 Januari 2025

Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi Antar Budaya 

Budaya adalah sistem ide, nilai, kepercayaan, struktur dan praktik yang dikomunikasikan oleh satu generasi ke generasi berikutnya dan yang menopang cara hidup tertentu.

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA adalah komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh mereka yang berbeda latar belakang kebudayaan.

Proses yang simbolik, interpretatif, transaksional, kontekstual.

Kebudayaan

Edward Burnett Tylor dalam karyanya Primitive Culture, kebudayaan adalah kompleks dari seluruh pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Objek material: aksesoris perhiasan tangan, alat rumah tangga, pakaian, dan sebagainya.
Non material: norma, nilai, kepercayaan/keyakinan

Lingkup Komunikasi Antar Budaya dan konsep-konsep dari komunikasi dan budaya

Pada inisiasi pertama ini kita akan belajar tentang  lingkup Komunikasi Antar Budaya dan konsep-konsep dari komunikasi dan budaya. Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda melakukan komunikasi, penafisran atas pesan dan makna seringkali terjadi. Komunikasi Antar Budaya dapat terjadi dalam proses komunikasi antar pribadi, komunikasi massa, maupun komunikasi organisasi. 

Tujuan Komunikasi Antar Budaya adalah mengurangi tingkat ketidakpastian tentang orang lain dan tercapai komunikasi yang sukses, hal tersebut akan didapatkan bila hubungan antar budaya dari orang yang berkomunikasi dilakukan secara sadar dengan memperbaharui relasi dan menciptakan komunikasi yang efektif, disertai semangat kesetiakawanan, persahabatan, dan mengurangi konflik.

Pemahaman konsep komunikasi seharusnya sudah dimengerti oleh sdr mahasiswa, pada dasarnya komunikasi merupakan proses dinamik transaksional antara sumber dan penerima pesan guna merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu. Sedangkan konsep dari budaya adalah tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan, karena budaya tidak hanya melihat siapa berbicara apa, dan bagaimana komunikasi berlangsung, tetapi juga melihat bagaimana orang menyandikan pesan, memaknai pesan, dan kondisi-kondisi dalam menafsirkan pesan. Hal ini berarti perilaku dalam berkomunikasi dipengaruhi oleh budaya, pada akhirnya keanekaragaman budaya akan melahirkan beragam praktik komunikasi.

Pengertian Komunikasi Antarbudaya (KAB) adalah komunikasi yang dilakukan oleh mereka yang memiliki perbedaan latar belakang budaya. Pengertian KAB tersebut membenarkan hipotesis proses KAB, bahwa semakin besar derajat perbedaan antarbudaya maka semakin besar pula kita kehilangan peluang untuk merumuskan suatu tingkat kepastian sebuah komunikasi yang efektif. Jadi harus ada jaminan terhadap akurasi intepretasi pesan-pesan verbal dan non verbal. Pemahaman KAB memiliki beberapa asumsi sebagai berikut :
KAB dimulai dengan anggapan dasar adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan komunikan
KAB mengandung isi dan relasi antarpribadi
Gaya personal mempengaruhi komunikasi antarpribadi
K-KAB bertujuan mengurangi tingkat ketidakpastian
Komunikasi berpusat pada kebudayaan
Efektivitas antarbudaya merupakan tujuan komunikasi antarbudaya.

Komunikasi Antar Budaya 

Menurut mulyana,factor internal,seperti atensi,motivasi,ekspekstasi(pengharapan),dan emosi mepengaruhi persepsi kita.atensi dipengaruhi oleh factor ,seperti bentuk dan keadaan tubuh,keadaan seseorang,juga factor-faktor social yang menyertainya(kaya,miskin,jenis kelamin,tingkat pendidikan,peranan,status),dan psikologinya,pada saat melihat berita ekonomi seorang pengusaha yang banyak berinvestasi akan melewatkan berita tentang pemberian bantuan pangan kepada penduduk miskin di suatu desa,tetapi tidak akan menyia-nyiakan berita tentang kurs valuta asing,sementara seorang pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan akan memperhatikan dengan sungguh-sungguh berita tentang bantuan pemerintah tersebut dengan harapan dia juga akan mendapatkan bantuan yang sama.seorang ibu akan melihat berita tentang epidemic demam berdarah untuk mengetahui sampai sejauh mana penyebaran penyakit tersebut.

Motivasi juga merupakan factor internal yang mempengaruhi seseorang.pada suatu acara seorang salesman mobil berkenalan dan berbincang-bincang dengan seorang pengusaha.bagi si salesman bisa jadi dia berharap dengan perkenalan tersebut maka si pengusaha akan tertarik untuk membeli mobil darinya.sementara bagi si pengusaha bisa jadi dia tertarik untuk berbincang-bincang dengan sang salesman supaya ia memperoleh gambaran tentang perkembangan bisnis mobil yang akan dikembangkannya.

faktor eksternal,seperti intensitas,keberlawanan (kontras) dan perulangan juga mempengaruhi persepsi kita menurut mulyana,seorang gadis yang berpakaian terbuka tengah berjalan di mall di Surabaya pasti akan menarik perhatiian orang karena amat berlawanan dengan penampilan orang di sekelilingnya.

 Persepsi yang kita lakukan juga tidak akan pernah terlepas dari konteksnya,kita akan melihat segala hal yang menjadi stimulus bagi pancaindra kita dengan tidak melepas konteks yang meliputinya.konteks meliputi segala keadaan,kondisi,dan kejadian yang menyertai saat sesuatu terjadi.

Persepsi kita juga tidak akan luput dari proses menilai segala sesuatu yang ada disekeliling kita.

Akulturasi,proses pergantian budaya dalam gerakan dari pertemuan sistem budaya

Salah satau contoh akulturasi adalah dalam segi bangunan,seperti di daerah saya sendiri bangunan-bangunan banyak yang model-modelnya dari berbagai daerah ataupun Negara lain.

Asimilasi ,proses percampuran dua atau lebih budaya yang berlainan karena adanya proses sosial, yang melahirkan budaya baru yang berbeda dengan budaya awalnya.

Asimilasi ,pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.

Komunikasi Antar Budaya 

Prinsip dan Penerapan Komunikasi dalam Komunikasi Antarbudaya (KAB)

Prinsip dan Penerapan Komunikasi dalam Komunikasi Antarbudaya (KAB). Bahasa merupakan wahana komunikasi utama manusia. Secara umum bahasa memiliki ciri sebagai berikut; digunakan dalam transmisi pesan dan merupakan kode yang penggunaannya ditentukan bersama oleh warga suatu kelompok atau masyarakat. Penerapan prinsip komunikasi dalam KAB yang banyak menjadi kajian adalah homofily dan heterofily.

Homofily adalah tingkat kesamaan dari sumber dan penerima pesan yang disebabkan oleh unsur-unsur budaya yang sama yang terdapat pada kepercayaan, pendidikan, atau status sosial. Sedangkan heterofily mencerminkan hal yang berlawanan dengan homofily, yaitu tingkat ketidaksamaan dari sumber dan penerima pesan yang disebabkan oleh unsur-unsur budaya yang berbeda yang terdapat pada kepercayaan, pendidikan, atau status sosial. Prinsip komunikasi tingkat kesamaan dan ketidaksamaan ini dimaksudkan untuk mencapai komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif akan tercapai jika komunikator dan komunikan memiliki kesamaan atau kemiripan kerangka acuan dalam hal nilai-nilai budaya, agama, dan pendidikan, serta kemiripan dalam pengalaman. Jika timbul ketidaksamaan dalam proses komunikasi maka upaya yang dilakukan adalah menerobos agar ada kesamaan dengan menggunakan empati dari komunikator. Empati artinya mempunyai  persamaan perasaan dengan orang lain pada kelompok budaya yang berbeda.

Dalam proses komunikasi ada dua aspek komunikasi yang perlu dipahami, 1) visible aspect of communication; yang mempunyai 3 komponen dalam prosenya, yaitu orang, simbol, dan teknologi/media. Orang disini adalah yang mengirim dan menerima pesan; simbol adalah karakter, kata, obyek, atau tindakan yang mempresentasikan sesuatu.

2) invisible aspect of communication; yang memiliki 9 komponen, yaitu :

Makna adalah arti dari pesan, pesan akan berarti jika memiliki makna.

a)Manusia lahir dan tumbuh berkembang melalui proses pembelajaran.

b)Subyektifitas merujuk pada simbol yang memiliki arti yang tidak sama pada setiap orang.

c)Negosiasi adalah proses pemahaman terhadap makna yang sama dalam proses komunikasi.

d)Budaya berpengaruh dalam proses komunikasi, yang selanjutnya terjadi proses untuk saling memahami.

e)Level interaksi menunjukkan bahwa komunikasi terjadi pada berbagai konteks dan tingkatan.

f)Referensi diri mempengaruhi pemaknaan terhadap simbol yang diterima, yang merefleksikan pengalaman yang pernah dialami.

g)Refleksi diri menunjukkan bahwa sikap atau perilaku akan mengacu pada konsep diri yang sudah dimiliki.

h)Etika menunjukkan cara berperilaku dalam proses interaksi.

i)Invitability merupakan sifat yang tidak dapat dihindarkan.

Dalam konteks sosial budaya terdapat keadaan dimana unsur-unsur kebudayaan asing lambat laun diterima dan diolah kedalam budaya lokal, tanpa menghilangkan budaya lokal. Proses tersebut dinamakan akulturasi. Hasil akulturasi tampak pada bahasa, cara berpakaian, kesenian, dan lainnya. Sedangkan proses dimana individu-individu atau kelompok-kelompok yang sebelumnya berbeda pandangan dan akhirnya menjadi sama disebut asimilasi. Proses asimilasi berlangsung dua arah, saling mengisi, saling mempengaruhi, sehingga membentuk pola budaya baru. KAB sangat berperan dalam proses akulturasi dan asimilasi. Tentunya anda dapat memberikan contoh proses akulturasi dan asimilasi yang terjadi di sekitar anda.

Seiring dengan era globalisasi saat ini, terdapat permasalahan multikultural global yang mempengaruhi penerapan prinsip-prinsip komunikasi. Produk-produk budaya visual yang ditayangkan televisi dan media elektronik lainnya yang hanya melihat kepentingan komersial, akan mempengaruhi ketentraman sosial masyarakat yang berbeda latar belakang budaya serta berpengaruh terhadap eksistensi budaya lokal yang berfungsi sebagai pegangan dalam norma dan etika sosial. Untuk dapat lebih memahami materi-materi di atas, anda harus membaca materi tersebut dalam BMP Komunikasi Antarbudaya.

Komunikasi Antar Budaya 

Ketika kita berhadapan dengan suatu keinginan untuk belajar tentang budaya yang lain maka ada dua pendekatan yang harus dipelajari,yaitu bahasa,latar belakang budaya,sejarahnya dan aturan social yang berlaku.yang kedua adalah keterampilan untuk beradaptasi dengan komponen atau atribut yang ada dalam budaya tersebut.untuk pendekatan yang pertama tidak dimaksudkan agar kita menjadi orang lain.misalnya saya tidak tatkala saya sebagai orang jawa ingin mempelajari budaya orang minang maka saya tidak perlu untuk menjadi orang minang,yang saya perlukan adalah memahami bagaimana budaya mereka.caranya adalah mencari sebanyak mungkin informasi tentang mereka.

Yang kedua adalah membangun kemampuan dalam hal komunikasi antarbudaya,dengan jalan berinteraksi dengan orang berbagai macam budaya dan subbudaya melalui:

1.berkomunikasi dengan penuh tanggung jawab,kita tidak boleh berasumsi kalau setiap orang mempunyai tugas untuk berkomunikasi dengan kita.yang harus ditumbuhkan adalah kemauan kita untuk berkomunikasi dengan pihak lain,ini merupakan salah satu tanggung jawab kita sbeagai bagian dari masyarakat.

2.belajar mendengarkan cerita orang lain,mencoba menerima perbedaan yang ada,mendengar suatu sikap yang tidak mudah dilakukan,kebiasaan yang ada adalah memotong pembicaraan.sehingga tidak ada kesempatan untuk orang lain berbicara,dan yang terjadi adalah meminta orang lain memahami bukan sebaliknya.

3.menunjukkan rasa menghormati terhadap budaya lain melalui cara-cara berkomunikasi baik itu gesture,eye contact dan sebagainya.setiap budaya mempunyai suatu cara tersendiri dalam mengomunikasikan apa yang mereka inginkan.mengomunikasikan ide,gagasan dapat dilakukan secara verbal,yaitu melalui kata-kata atau tulisan dan nonverbal yang dilakukan melalui berbagai macam pola.

4.menempatkan diri sebagai bagian dari budaya yang dipelajari atau menempatkan diri dalam pandangan orang lain.hal ini diperlukan agar kita lebih dapayt membina hubungan dengan pihak yang memiliki latar belakang budaya.

5.velajar mengendalikan diri dari berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkanadalah suatu keharusan yang dimiliki seorang komunikator apabila hendak menyampaikan pesan-pesannya.

6.menhindar dari hal-hal yang hanya artifisial,seperti penuh basa-basi,penggunaan busana,aksesori yang tidak sesuai dan sebagainya.

7fleksibel untuk mengubah suatu sikap dan kebiasaan,hal ini dimaksudkan agar interaksi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

8.mengirimkan pesan-pesan secara jelas,hal ini mutlak dalam setiap proses komunikasi.

9.selalu mencari kesamaan yang ada,suatu langkah yang sempurna dalam setiap interaksi,dengan memahmi kesamaan yang ada maka interaksi akan semakin lancer.

10.mau mengambil risiko tantangan dalam setiap langkah kehidupan.

11.meningkatkan sensitivitas budaya,setiap individu haruslah dipahami dan dilihat secara keseluruhan,karena di dalamnya ada nilai,norma,kepercayaan yang sudah melekat lama.

12.menghindar dari setereptipe dan generalisasi adalah langkah tepat untuk berhubungan dengan orang lain.

PESAN NONVERBAL,adalah pesan-pesan komunikasi yang berbentuk gerak-gerik (gestures),sikap (postures),ekspresi muka,pakaian yang bersifat simbolik,suara,dan lambing atau symbol lain yang mengandung arti.hal inilah yang membedakan komunikasi nonverbal dengan komunikasi verbal.

Yang sering saya alami dalam kehidupan sehari-hari sangat terlihat dalam gerak-gerik yang tidak sependapat dengan saya,terhadap ide,gagasan,serta pemikiran yang tidak sehaluan dengan saya.

Saya mengatasinya dengan pendekatan dan komunikasi pribadi secara perlahan teratasi dan dengan sendirinya melakukan penyesuaian terhadap pola fikiran saya.terkadang saya mengatasinya dengan beberapa musyawarah atau pun saling tukar fikiran di campuri candaan supaya tidak terlalu terbawa dalam keseriusan yang mendalam serta suasana semakin akan terasa mencair dan mudah untuk berbaur.

Memahami pengertian komunikasi antarpribadi dilakukan dengan cara meninjau komunikasi dari tingkat analisis yang digunakan dalam melakukan prediksi terhadap efek atau hasil komunikasi.menurut Gerald dan r miller (sandjaja,1994) terdapat tiga tingkatan analisis:

TINGKAT KULTURAL,dalam melakukan prediksi komunikator harus mengerti dan memahami kultur/budaya dari pihak yang diajak berkomunikasi.komunikasi akan menjadi lebih lancer apabila pihak-pihak yang berkomunikasi mempunyai persamaan kultur,para pelaku komunikasi harus mampu memahami kultur pihak lain,paling tidak unsur bahasa sebagai alat komunikasi.dalam hal ini para pelaku komunikasi melakukan prediksi terhadap efek dan hasil komunikasinya berdasarkan unsur-unsur budaya yang ada misalnya adat istiadat,bahasa,norma dan lain-lain.

TINGKAT SOSIOLOGIS,dilakukan ketika komunikator melakukan prediksi atas efek dan hasil komunikasinya atas dasar keanggotaan komunikan dalam kelompok social tertentu.disini pihak komunikator harus menganalisis karakteristik dari pola-pola perilaku dan norma kelompok tersebut.

TINGKAT PSIKOLOGIS,digunakan untuk memahami komunikasi antarpribadi,pada tingkat psikologis ini tingkat prediksi dibuat,komunikator didasarkan pada analisis pengalaman individual yang unik dari komunikan.

Komunikasi Antar Budaya 

Kesempurnaan di dalam proses saling berbagi makna merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan komunikasi yag efektif,untuk itu Tubbs dan Moss mengemukakan sejumlah tanda-tanda komunikasi yang efektif bahwa komunikasi yang efektif haruslah paling tidak menimbulkan lima hal:

1.pengertian

Pengertian adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator.dalam arti,komunikator menjadi efektif jika penerima memimiliki pemahaman yang akurat tentang pesan yang di kemukakan oleh komunikator.kegagalan utama dalam komunikasi adalah ketidakmampuan untuk mencapai keakuratan atas isi pesan.

Sebagai contoh menurut cerita seorang pemimpin VOC,bermaksud menghormati seorang pangeran dari Madura,untuk itu dipegangnya tangan sang permaisuri dan diciumnya.sebuah perilaku yang wajar sebenarnya di dunia barat,tetapi tidak bagi budaya sang pangeran,sang pangeran marah ,ia mencabut kerisnya,menusuk sang belanda itu,dan terjadilah bertahun tahun perang VOC dengan penduduk Madura sehingga ribuan korban jatuh.kita tidak tahu apakah cerita itu benar atau tidak.tetapi betapa sering kita bertengkar hanya karena pesan kita diartikan lain oleh orang lain yang kita ajak bicara,kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi primer(primary breakdown in communication).

2.kesenangan

Tidak semua komunikasi ditujukan untuk mencapai informasi dan membentuk pengertian.ketika kita mengucapkan “selamat pagi,apa kabar? Kita tidak bermaksud mencari keterangan.komunikasi itu hanya dilakukan untuk mengupayakan agar orang lain merasakan senang.komunikasi ini lazim disebut komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan atau memelihara kontak antarmanusia.komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat,akrab dan menyenangkan.sejauh mana kita merasakan kesenangan dari kegiatan komunikasi ini sangat tergantung pada perasaan kita tetang lawan bicara kita.

3.mempengaruhi sikap

Paling sering kita melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain ,bahkan mempengaruhi sikap orang lain merupakan bagian yang paling mendasar dari aktifitas kehidupan kita sehari-hari dalam banyak situasi pengaruh paling kecil yang diharapkan adalah bahwa lawan bicara kita itu mmengerti apa yang kita ucapkan.kita barangkali gagal mempengaruhi atau mengubah sikap seseorang tetapi pemahaman dari lawan bicara atas isi pesan yang kita sampaikan sudah merupakan sebuah kemenangan.dengan kata lain kegagalan untuk mengubah pandangan seseorang tidak dapat dianggap sebagai kegagalan dalam meningkatkan pemahaman.

4.hubungan social yang baik

Komunikasi juga ditunjukkan untuk menumbuhkan hubungan social yang baik.manusia adalah makhluk social yang tidak tahan hidup sendiri.kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif.kebutuhan social adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi.pengendalian dan kekuasaan dan cinta serta kasih saying,secara singkat kita ingin bergabung dan berhubungan dengan orang lain.kita ingin mengendalikan dan dikendalikan dan kita ingin mencintai dan dicintai.kebutuhan social ini hanya dapat dipenuhi komunikasi yang efektif.

5.tindakan

Komunikasi untuk menimbulkan pengertian memang sukar,tetapi lebih sukar lagi mempengaruhi sikap.jauh labih sukar lagi mendorong orang untuk bertindak.tetapi efektifitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan oleh komunikan.beberapa orang bahkan menyatakan bahwa komunikasi adalah tidak berguna jika tidak mampu menghasilkan tindakan nyata.

6.prinsip-prinsip KAB yang efektif

Kita dapat lebih memahami KAB dengan menelaah prinsip-prinsip umumnya (devito,1990).prinsip-prinsip ini sebagian besar diturunkan dari teori-teori komunikasi yang sekarang diterapkan untuk KAB.


Kunjungi juga artikel terkait:

produksi-media

komunikasi-massa

hukum-media-massa

logika

pengantar-ilmu-politik

asas-asas-manajemen

analisis-sistem-informasi

pendidikan-agama-islam

manajemen-media-massa

pengantar-ilmu-komunikasi

pengantar-statistik-sosial

opini-publik

#universitasterbuka #ut #utsurabaya #mahasiswa #mahasiswaut #tugaskuliah #ilmukomunikasi #artikel #prodiilmukomunikasi # KomunikasiAntarBudaya  #makalah #kreatifitasmahasiswa #cyberuniversity #cyberuniversityofindonesia                                                          


Tidak ada komentar: