
Sebuah Puisi Karya Teman

Sebuah Puisi Karya Teman
MIMPIKU . . . MIMPIMU . . .
berlaksa jarak yang telah ku tempuh
berlaksa detik yang berlalu dalam hidupku
detak jam seiring detak jantung dan nadi
sujud pada sang penciptanya
burung camarku . . .burung elangku . . .
mata hariku . . .bintang kejoraku . . .
kalian . . .jantung hatiku
belahan jiwaku,titipan tuhanku
kalian menghias mimpiku
apakah aku . . .menghias mimpimu
hanya tuhan yang tau
dini hari ku sendiri
Masturah Aminah,8 Februari 2014 pukul 1:44
AKU DAN DIA
Senja itu begitu indah
Merona jiwaku kembali
Jiwa yang hampir mati
Pelan namun pasti tergugah
Harapan dan impian
Tertata indah di mata
Terlukiis penuh harapan
Di hati nan penuh bahagia
Ada sebongkah hati di sana,Terlukis cinta dan
kasih sayang
Terpatri cinta dan harapan,Bersulam sutra
impian
Percikan cinta-Mu,Percikan sayang-Mu
Percikan kasih-Mu,Merembes hati yang naif
Mencintai apa adanya,Menyayangi sepenuh hati
Mengasihi karena diri-Mu,Walau 'ku di antara
mereka
Hatiku untuk-Mu
Masturah Aminah,27 Juni 2012 pukul 4:05
Oase
sapamu datang tanpa ku undang
tawamu berderai tanpa ku minta
curhatmu mengukir akal sehatku
masa lalumu mengundang tanya
asamu meringkih perih
meronta tanpa diminta
penuh harap tanpa cemas
tuk gapai cita-cita muliamu
kenaifanmu temani daku
candamu dan candaku
ceria merona di alam terbuka
bak oase di padang pasir
akankah oase itu ....
kan menjadi milik kita kelak
hanya waktu yang menjawab
semua tanya kita berdua
Ilahi....
bimbinglah kami,tuntunlah kami
berikanlah Hidayahmu
Masturah Aminah,4 Juni 2012 pukul 1:32
NENEK
Sembilan belas tahun yang lalu ....
Kau tinggalkan aku sendiri. Tanpa kasih
sayangmu.
Tanpa belai kasihmu nek.Ku pandangi fotomu.
Yang terpajang indah. Di dinding rumah ibu.
Senyum tegarmu mantap.
Nek .....Tatap matamu itu ...
Senyum manismu itu ... Tawamu nek...
Menari-nari di pelupuk mataku.
Menghias indah di relung hatiku. Melekat erat
di jantung hatiku.
Dan tak pernah lepas dari rinduku. Nek ....
Dulu ...
bila ku sedang sedih. Aku akan merebahkan
ragaku
di paha indahmu ...Wajahku ku lekatkan ke
perutmu.
Kedua tanganku erat memeluk pinggangmu ...
Kedua tanganmu membelai mesra rambutku ...
dengan penuh kasih sayang. Kau usap lembut
seluruh tubuhku nek,
sambil berkata penuh kasih ...
"Jangan menangis sayang. Ada aku di
dekatmu" ..."
Andai kakekmu masih hidup. Kita akan duduk
bertiga di sini
Di rumah ini sayang ......Kakekmu sangat
menyayangimu". "
Dulu ... sebelum kakekmu wafat. Ia berpesan
kepada nenek
Haru Biru Menderu
gundahku mengundang rasa
rasa rindu mendayu-dayu
harap cemas tak pasti
meracuni hatiku ini
tatap mata penuh perhatian
senyum manis penuh kepastian
tawamu renyah merona rasa
tawaranmu mengunggah asa
mendadak jenuhku tiba
benciku melanda
bercampur baur tak tentu
mengaduk-aduk perasaanku
ku dongakkan kepala
tengadahkan tangan
bersujud di hadapan-Nya
memohon ampunannya
mengharap rido-Nya,meminta kasih-Nya
mengejar hidayah-Nya,berserah diri kepada-Nya
Masturah Aminah,27 April 2012 pukul 22:42
Kantuk menyibak rasa
Lembar demi lembar kenangan menari di depan
mata.
Semestinya aku bahagia melihatnya menari-nari
di alam sadarku,
tapi tiba-tiba saja membuat hatiku jenuh ....
neg ....
ingin muntah. Dadaku sesak ... kepalaku
pusing ...
khayalku buyar .... anganku musnah
....namun ....
citaku teguh mengukir kalbuku. Malam merambah
naik,
tanpa terasa kantuk mengusap mataku.
Ingin ku rebahkan ragaku di atas pembaringan,
namun aku harus ulas lagi apa yang ada di
anganku.
Biarlah waktu yang menjawab, lembar demi
lembar kenangan
yang selalu hadir dalam tidur lelapku maupun
dalam alam nyataku.
Citaku mengukir sukma, mengunggah rasa.
Kalbuku memburu deru debu, menyibak asa
menggapai cita.
Semangatku merona memperjuangkan cita.
Demi sang permata titipan-Nya. Lembar-lembar
kenangan itu ....
bak lembar-lembar daun yang selalu gugur
menghias halaman.
Aku tak sanggup menghapus semua lembar
kenangan itu.
Semakin ingin ku hapus .... semakin
lekat dalam ingatanku.
Tak lekang dibuai waktu, tak hapus dibuai
sendu. Mata itu ....
Ku Coba
Empat puluh lima purnama berlalu,
topan dan badai berlalu sendu, gemuruh ombak
mengalun syahdu,
sinar mentari silih berganti,
rembulan menyapa dengan sinarnya yang terang
benderang,
kerlip bintang gemintang turut menjadi saksi
bisu.
Ku sulam tirai dengan benang emas dan sutera.
Ku sulam dengan lukisan bunga kehidupan.
Ku tatap bunga itu dengan penuh suka cita.
Lukisan itu belum usai ... lagi2 belum usai.
Entah kapan usainya.
Apa lagi kadang2 ada tangan usil
yang turut menyulam tirai itu dengan serat
nenas.
Sungguh merusak pemandangan.
Serat nenas mengukir kain sutera putih suci.
Purnama berlalu silih berganti,
kusematkan semangatku tuk mencoba
melupakanmu,
walau itu semua sangat sulit bagiku.
Setiap sudut rumah ini penuh dengan kenangan
yang tak mungkin ku lupakan.
Kenangan itu sangat indah untuk ku lupakan
dan tak akan ku lupakan.
Dia yang datang silih berganti dengan sejuta
janji mengurai mimpi
Karang Cadas
Sepuluh Rajab empat belas tiga tiga
Tiga puluh Mei Dua ribu dua belas
Malam nan gelap tanpa bintang
Rembulan tertutup mendung
Kata bercinta di kala senja
Mengulas jelas tanpa batas
Ungkapan hati bayangan nafsu
Terungkap jelas tanpa ragu
Gelak canda deras merayu,Tatapan mata sendu
merayu
Tangkap kata-kata mendayu,Tampik jelas tanpa
ragu
Angin topan menderu,Puting beliung menggebu
Ombak badai menerpa,Gelombang pasang melanda
Karang tetaplah karang,Cadas tetaplah cadas
Tak lekang dimakan panas,Tak lapuk dimakan
hujan
Karang cadas tetap bertahan,Tak pernah
terpatahkan
Tak sedikitpun terombang-ambing,Walau bayu
mendesing
Masturah Aminah,2 Juni 2012 pukul 1:07
seakan lekat di pelupuk mataku. Senyum itu
....
seakan menyatu di bibirku. Tawaranmu ...
Agar tidak akan pernah memarahimu. Apa lagi
memukulmu". "
Tapi nenek tak bisa berbuat banyak,
kau punya orang tua yang lengkap, mereka
lebih berhak dari nenek".
Nek ... aku sering bermimpi tentang dirimu
...
kita duduk berdua, tidur berdua ...
andai tu yang sebenarnya ya nek.
Apakah engkau melihatku dari alam sana nek?
Jika kau lihat aku sedang menangis seperti
saat ini ...
pastilah kau ingin menjemputku sekaran
seperti dulu
yang pernah bahkan sering kau lakukan
kepadaku
saat ibu membuat aku menangis.
Kau akan membawaku ke rumahmu nek, kau rawat
aku,
kau bujuk aku, kau belai aku dengan kasih
sayangmu nan tulus.
Aku sangat merindukanmu nek, tapi alam kita
berbeda.
Andai aku bisa memilih aku ingin selalu
bersamamu,
tapi takdir menentukan lain.
Allah pasti sayang kepadaku nek sehingga
menjadikan hidupku seperti ini.
Aku ikhlas atas nasib yang telah ditakdirkan
Allah kepadaku nek,
sedikitpun aku tak pernah menyesalinya. Nek
...
aku selalu berdoa untuk nenek semoga nenek
bahagia di alam sana
begitu juga kakek, ayah, paman, abang dan
adik2ku.
Sekarang aku sedang berjuang mati2an nek
untuk mencari bekal menuju tempat nenek
agar kita dapat bersama lagi di sana dalam
lindungan rido-Nya ... AAMIIN ...
Masturah Aminah,1 Mei 2012 pukul 0:03
bak telur mengapung di air garam. Itulah
jawaban yang tak pasti dariku.
Keadaanku kini ibarat makan buah simala kama
...
dimakan mati emak tak dimakan mati bapak.
Kuat rasa dalam dada,
apakah hanya sebuah tawaran atau ajakan tuk
mengukir lembaran indah.
Semoga ku temukan jawaban melalui Hidayah
dari-Nya.
Masturah Aminah,20 April 2012 pukul 0:33
tak ada yang mampu meluruhkan semangatku
'tuk terus menyulam tiraiku dengan benang
emas
dan sutera dengan lukisan bunga surgawi.
Masturah Aminah,15 April 2012 pukul 21:58
ketika ku sadar ....
oh tuhan ... keindahan itu
rupanya hanya mimpi
bermesraan bersamanya
ku pejamkan mataku
ingin ku ulang mimpi itu
tapi tak bisa .....
azan subuh berkumandang
dalam sujud ku berkata dlm hati
terima kasih ya Allah
nikmatmu tiada tara
mengirim mimpi dlm tidurku
Masturah Aminah,11 April 2012 pukul 8:12
Galau ...
26 tahun yang lalu
adalah hari-hari indah
milik kita berdua
kau dan aku tertawa ria
kini ....
asa yang didamba
asa yang dipupuk
semuanya hilang sirna
tawa dan candamu
senyum manismu
bagai debu di atas batu
tersiram hujan tiada berbekas
kau bagaikan ...
orang yang hilang ingatan
tak tau arah jalan
tak mampu merengkuh IMAN
Masturah Aminah,7 April 2012 pukul 6:27
KITA
masa lalu kita ....tak ada tawa dan canda
hanya senyummu,yang mengukir bibirmu
sepak terjangmu ,kegigihanmu dan ketekunanmu
mantapnya langkahmu,mengukir perestasimu
kini .... dirimu beda
banyak bicara .....tawa ..........senyum
........
bicaramu mantap, menuju masa depan cerah
berwawasan luas,bernuansa alami
tawamu renyah,sedikit menggoda
mengundang tawa,yang mendengarnya
senyummu sedikit beda,dengan yang dulu
dulu rada2 sombong dan malu2,kini pasti
tunjukkan jati dirimu
dewasa dlm berpikir,mantap dlm melangkah
sabar & tbh hadapi cobaan,itulah dirimu
kini ......
kau meliuk manis di dpnku
dg bahasa tubuh pasti
tp bicaramu sulit ku arti
andaikan kau adalah dia
Masturah Aminah,25 Maret 2012 pukul 5:38
KU RINDU KAMU KASIHKU
bertahun lamunan menjumpaimu
tersangkut di sela purnama
daun yang gugur telah lama kering
namun kerinduan padamu tak pernah gersang
sebait lagu di atas,adalah kata hatiku
yang selama ini .....selalu merindukanmu
entah dimana kini
engkau berada ...apakah engkau masih di dunia
ini
atau mungkinkah sdh di alam baka
kenangan masa lalu kita,tak pernah usang dlm
ingatanku
masa2 indah bersamamu,membuat ku kian rindu
padamu
andai kau masih disini,ku yakin kau juga
rindu padaku
andai kau sudah disana,ku yakin kau selalu
melihatku
Ilahi ... ku tak pernah bosan,berdoa
kepada-Mu
pertemukanlah kami walau sebentar
ku harap
pertemuan dengannya,sebagai pengobat rinduku
selama ini .... andai kau ada di sisiku
....
Masturah Aminah,31 Maret 2012 pukul 5:31
indahnya ... oh .... ! indahnya ...
kita ....pergi bersama,bergandeng
tangan,bercanda ria
makan sepiring berdua,tidur sebantal
berdua,bercumbu rayu
memadu kasih ...kau peluk aku,kau cium
aku,penuh kemesraan ...
ku terbuai,ku melayang ....jauuuh
.......karena cintamu
RONA MERAH REDUPLAH
Dari kejauhan ....Tampak kabut mendung
Menggumpal kelam,Seakan ingin menelan ,Apa
saja di hadapannya
Angin semilir ,Bertiup kencang
Meniup pasti,Semua yang dilihatnya,Tanpa
peduli ia bercanda
Rona merah berpijar,Melambung, melayang ke
angkasa
Melalap setiap yang dilihatnya,Menelan kabut
kelam
Yang ditiup angin
Rintik hujan mulai turun,Rona merah kian
menyala
Hujan seakan dicurahkan dari langit,Rona
merah mulai meredup
Kabut mendung menghilang
Rona merah reduplah
Abaikan semilir angin mendayu
Abaikan kabut hitam nan jauh
Abaikan lambaian daun-daun
Yang bertengger di pohon semu
DENYUT NADI DI KOTA HANTU
Masturah Aminah,16 Maret 2012 pukul 23:04
Tak Ada Cemburu
Tuhan ....
dengan sekuat tenaga
ku bangkitkan rasa cemburuku
namun ....yang ada hanyalah
cintaku pada-Mu
ku tatap wajah-wajah itu,yang merasa tidak
berdosa
telah berpaling dari-Mu
hatiku lirih berbisik ...terima kasih Tuhan
Hidayah-Mu tetap di sini
di lubuk hatiku yang paling dalam
yang tetap bersinar terang
walau diterpa badai kehidupan
Masturah Aminah,6 Januari 2012 pukul 0:27
BUNDA
dulu .....manakala engkau datang
mendongkrak hati2 beku bak bola salju
menyinari wajah2 ceria merona ...
kini ...dikau pergi demi tugas suci
kami hanya bisa melihat dari jauh,sepak terjangmu
Bunda ...
dan ....hanya dapat berkata lirih
dalam hati ...andai kau masih di sini ....
Masturah Aminah,5 Januari 2012
pukul 15:29
Cinta Suci bukan Fatamorgana
Kala ku pandang laut lepas, aku merasa sangat
kecil di hadapan-Nya.
Kala ku palingkan wajahku ke belakang, di
sana ku lihat bayangan cinta.
Apakah itu hanya sebuah fatamorgana atau
cikal bakal cinta suci.
Deru gelombang bergemuruh menelan apa saja
yang menghalanginya,
tak perduli apapun dia. Semilir angin pantai
menjadi saksi bisu
keganasan laut di hadapanku. Lautku lepas,
lautku ganas,
cintaku terhempas bersama hempasan gelombang
di tepi pantai.
Fatamorgana ... itulah kata yang paling tepat
buat cinta yang sudah lepas,
kandas dan tak mungkin ku raih kembali.
Adakah cinta yang lain . . . .
setelah bias fatamorgana tenggelam bersama
cahaya kelam cintanya?
Andaikan ada ... apakah cinta suci yang
ku damba?
Atau cinta bak fatamorgana seperti yang sudah
berlalu?
Cinta suci hanyalah milikNya yang setiap saat
aku miliki ....
jiwaku tenang dan damai karena CINTA SUCINYA
selalu MENYELIMUTI KALBUKU . . . . .
Tuhan . . . . andai q jauh dariMu .. .
q tak tau bagaimana nasibku . . .
sekarang dan yad. trim's ya Allah karena kau
slalu menyayangiku . . .
alhamdu lillahi rabbal alamin.
Masturah Aminah,9 November 2011 pukul 10:42
INDAHNYA MALAM
lembutnya desiran angin malam
selembut hati terpendam
tak ada kata cinta dan sayang
candaku hanya tuk dirimu seorang
kurun waktu yang panjang
serasa hanya sejengkal
dua hati dua rasa
kau dan aku berdua
malam merambah pasti
mengurai hati yang lagi sepi
mengunggah rasa yang fana
membelai rasa nan bahagia
Masturah Aminah,1 Juli 2012 pukul 7:11
BADAIPUN BERLALU . . .
gegap gempita halilintar,beradu silih
berganti
puting beliung meliuk ganas,seiring kilat
memisah mega
deru ombak di lautan,menggulung tepian pantai
menerpa pasir derai berderai,mengusik malam
nan hening
semilir angin berlalu syahdu, menghias bayu
bernyanyi merdu
mengarak mega menghias langit,meniti pelangi
senja hari
mentari tersenyum indah,purnama bersinar
kemilau
bintangpun bercahaya ceria,badaipun berlalu .
. .
Masturah Aminah,4 Desember 2013 pukul 12:24
KANTUKPUN MENDERA DIRI
dari setiap detik ke menit
dari menit ke jam
dari jam ke hari-hariku
dari hari-hariku ke minggu
dari minggu ke bulan
dari bulan ke tahun . . . .
etos kerja, semangat hidup,mimpi-mimpi indah
berbaur menjadi satu rasa,rasa sakit yang
mendera
rasa sehat yang menyatu,bak pelangi di senja
hari
yang ada hanya keindahan,yang ada hanya
kemesraan
yang ada hanya keceriaan,semua rasa berbaur
menjadi saatu
bak cahaya lampu, mercon, kembang api
menari di tahun baru
di sela-sela itu semua . . .kantukpun mendera
diri
tak terasa menyelimuti,raga yg letih penuh
senyum
tak sadarkan diri lelap . . .terjaga tiap
dini hari
Masturah Aminah,29 November 2013 pukul 0:21
GERIMIS HUJAN DI AWAL NOVEMBER
hembusan angin malam,memacu detak jantungku
meremas hati laraku,menguak banyu nan lalu
mendesir bak suara air,menerpa wajah pias
meraba hampa tanpa rasa,mengusik hati yang
mati
Tuhan . . .
andai gerimis itu datang . . .empat puluh
purnama nan lalu
betapa indahnya malam2ku,berhembus angin
malam mencekam . . .
Masturah Aminah,7 November 2013 pukul 19:14
Burung malam
Lengkingan dan jeritan burung malam melintas
di rimba
,mengusik ketenangan, menguak kantuk mata nan
layu . . .
Rasa, asa, logika menyatu tak tentu, diburu
tiap waktu,
tanpa terang tanpa gelap
bayangan siang ataupun malampun berdiri kaku
tanpa aturan . . .
Masturah Aminah,27 Oktober 2013 pukul 23:37
sapamu abu-abu
sekian lama kau sengaja membisu,
diam tak bermakna
terpaku tidak terpana juga tidak,
hanya palinganmu yang biru
bak sayur tanpa garam,bak langit tanpa bulan
bak pohon tanpa buah,bak laut tanpa gelombang
buah di pohon . . .
dari hijau berubah kuning,kemudian
memerah,ranum dan wangi semerbak
di langit purnama menyapa,bertepatan pada
buah kedua
hambar tanpa rasa,dingin tanpa sinar surya
salam hampa kau lambaikan,senyum renyah kau
pantulkan
tawa dingin kau sebarkan,ku tau semua itu . .
. .
ada suatu di hatimu,yang tak kau katakan
padaku
karena ada sesuatu,kau pendam di balik
nafsumu
Masturah Aminah,26 Juni 2013 pukul 21:35
seteguk air di padang pasir
Berlaksa-laksa ku tempuh perjalanan.
Tanpa payung, tanpa pelindung, tanpa
perbekalan yang memadai.
Panasnya terik mentari, derasnya hujan,
gegap gempitanya halilintar membisingkan
telingaku.
Gemuruh ombak dan badai tak henti-hentinya
menerpa wajahku.
Hujan panaspun memusingkan kepalaku. Ku dekap
nama-Mu tuhan,
ku tatap mata-Mu, ku rengkuh kasih-Mu,
cinta-Mu
ku jadikan selimut di musim hujan,
kasih sayang-Mu ku jadikan payung di kala
panas.
Rahmatmu datang tanpa ku nyana,
tersenyum lembut membuat ku manja,
tutur kata nan ramah membuatku betah.
Semua yang telah kau berikan kepadaku
bak seteguk air di padang pasir
yang membuat sejuk kerongkongan kering
kerontang.
Terima kasih ya Alloh bimbinglah kami menuju
rido-Mu . . . .
Masturah Aminah,27 Mei 2013 pukul 22:34
HARI TAK TERLUPAKAN
Bapak kita diciptakan
dimasukkan ke surga
karena terlena . . .
diturunkan ke planet hijau
bumi . . .
Nuh dianggap gila,
Karena m'buat kapal di atas gunung
gerrimis mengundang hujan badai
pelan tapi pasti,dunia tenggelam
Tertarik pada sesama,ingkar pada perintah-Nya
Luth disuruh hengkang,tanpa menoleh lagi
Allah membalik negeri
Fir'aun tenggelam di laut merah,gagal
mengejar Musa
berikut kaumnya yg beriman,laut berubah jd
jalan & sebaliknya
berkat mukjizat tongkat Musa
Sekelumit kejadian luar biasa,terjadi di hari
'Asyura
sebagai i'tibar bagi kita semua
agar kilas balik jadi makna
bermanfaat bagi kehidupan kita
Masturah Aminah,13 November 2013 pukul 9:35
DI MANA HATIMU
Kala itu ....
ku lihat betapa indahnya
pelangi di matamu
betapa indahnya senyum di bibirmu
Kini ......pelangi berubah menjadi mendung
keindahan itu sirna,bak debu di atas batu
sirna ditiup angin tanpa bekas
nurani ....dimana hati nuranimu
kemana hati kecilmu,dimana hatimu
ku ingin kau seperti dulu
Masturah Aminah,25 September 2013 pukul 5:46
andai . . .
enam puluh purnama berlalu
teriknya surya membakar tubuhku
hujan badai mengguyur tubuhku
ombak gelombang menggulung ragaku
topan angin menerpa wajahku
tuhan . . . andai kau tak menyapaku
andai kau tak senyum padaku
andai kau tak bicara padaku
ku pasti larut digulung waktu,
berkelana tak tentu
pagi nan mendung apakah akan turun hujan?
Masturah Aminah,30 Mei 2013 pukul 5:54
Kamu
surya pagi ...
bak di siang hari
menyengat yang ada
di permukaan bumi
di malam haripun
tak ada bedanya
tak ada rasa dingin
sedikitpun
kau ....
yang tak bosan2nya
menjawil-jawil tak henti
diamnya diriku
sesuatu .....
memang membuatku
menguras rasa
mengukir cita
citaku ....
citamu ....cita kita berdua
mengukir awan di malam hari
Masturah Aminah,10 Maret 2013 pukul 21:57
HARU BIRU DI MALAM MINGGU
mega berarak sendu
mentari tersenyum malu
bulan sedang bercumbu
gemintang asyik di peradu
senja indah merona
bak nyanyian di taman syurga
semilir angin bisikkan kalbu
senja jelita mengharu biru
tak lapuk di lekang panas dan hujan
haru biru kan abadi spanjang zaman
meliuk rasa menggugah selera
bertatap indah sepanjang masa
payung kenangan yg tak terlupakan
Masturah Aminah,30 November 2013 pukul 18:30
BUAH
HATIKU
tak takut menentang badai,tak lupa hentakan
nafas
nafas tersengal menahan tangis,tangis bahagia
bercampur nestapa
bulan berjalan mengitari waktu,matahari
tersenyum bersamamu
kau gapai matahari tiap waktu,kau elus
rembulan dalam tawamu
gemintang menatap pasti,apakah kau tau mega
di sana
pancarkan sinarnya tiap waktu,sebersit sinar
cukuplah bagiku
oh .... angin ....ku tau kau berlalu
bersama air mataku . . . air matamu,mengukir
masa dalam hatimu
buah hatiku belahan jiwaku,dalam dirimu ada
diriku
dalam darahmu ada darahku,dalam hatimu ada hatiku
tak ada tangis untuk derita,tak ada tawa
untuk bahagia
tak ada takut untuk takwa,mengharap rido yang
Maha Kuasa
dalam kesendirian ku selalu ingat dirimu . .
. belahan jiwaku ....
dalam kesendirian ku selalu ingat dirimu . .
. belahan jiwaku ....
Masturah Aminah,7 Januari 2014 pukul 4:16
PELANGI HATIKU
Datangmu tak ku undang,Hasratmu menggoda
datang
Tawamu cerah ceria,Senyummu menggoda t nyata
Sapamu ramah merona,Gayamu minta dimanja
Dilema hidupmu penuh warna,Mengusik hati yg
sdh lama mati
Di mana hatimu yang dulu,Di mana rasamu yang
itu
Di mana asamu yang syahdu,Mengapa melayang
bersama bayu
Kembali ke pelukan masa,Kembali ke haribaan
asa
Kembali bersama naluri sucimu,
Wahai Pelangi Hatiku . . .
di akhir tahun 2013 bersama rekan sejawat
Masturah Aminah ,30 Desember 2013 pukul 10:26
Usik
prinsip ....komitmen ....pendirian ...apapun
itu namanya
ku tak mau ...mengusikmu ...mengusiknya
...mengusik mereka
ku ingin damai,ku ingin tenteram,ku ingin
tenang,ku ingin bahagia
jangan katakan,kau adil, kau
bijak, kau arifaku tak percaya,aku tak yakin
kadang kita ...perlu waktu,perlu ruang,perlu
nuansa
walaupun kita,pernah bicara,pernah
mengulas,masalah hidup kita
ku tetap pada kata awalku,tak mau mengusiknya
tak mau mengusik mereka,walau kau tak merasa
terusik
namun .....ku tetap tak ingin,hidup tak
afiat,tuk sesama ...
maafkanlah aku,yang tak bisa bicara
lantang,tentang nuansa hidup kita
maafkanlah ....biarkan ku sendiri ...
Masturah Aminah,26 April 2012 pukul 0:15
CINTAMU DAN CINTAKU
cintamu ....bak bayang semu
menggoda slalu
cintaku ....tlah lama berlalu
kelam dan membiru
cinta dan angan berpadu
melintas hadir dan berlalu
cinta sucikah ku tak tahu
bayanganmu ....hadir dlm anganku
mengunggah rasa rinduku
'ku takut cinta kita berpadu
karena gelora nafsu
mengikis naluri kalbu
jemputlah rindumu,abaikan rinduku
hapuskan rindumu padaku
cintamu padaku
ku anggap angin lalu
yang semilir sendu
Masturah Aminah,13 Maret 2012 pukul 7:01
MEGA DI UFUK SENJA
Mega berarak pelan
Menuju ufuk senja
Mentari menari-nari
Di depan peraduan
Elang terbang melayang
Menukik ke permukaan laut lepas
Tanpa sadar .....
Hanyut bersama air laut yang ganas
Angin semilir mendayu
Bersama alunan laut biru
Mega berarak pasti
Bersama mentari
Senandungkan gita insani
Masturah Aminah,3 Februari 2012 pukul 0:56
Ada Suatu Di Antara Kita
mulanya ...manis senyummu
renyah tawamu,ramah sapamu
selalu ada canda,selalu ada tawa
hati ini terhibur ,oleh tawa ceriamu
selalu ada obat,manakala ku sakit
baik sakit jasmani ,ataupun rohani
kini ........pelan tapi pasti
semua ceria-ceriamu ,menjauh dariku
dalam hatiku bertanya
salah apakah aku
hingga kau m'jauh dariku
ada suatu antara kau dan aku
Masturah Aminah,13 Januari
2012 pukul 1:46
…………………………………………………………………………………………..
Kehidupan
Kehidupan adalah teka teki yg haru di jalani dengan hati
andai hati dapat saling mengerti takkan ada hati yang tersakiti
andai hati dapat berbicara takkan ada hati yangg dapat berdusta
andai hati dapat saling setia takkan ada hati yangg kecewa
begitu pula cinta, ibarat janji yangg di buat dalam hati
tak dapat di tulis, tk dpat d baca
namun takkan terpisah oleh waktu dan jarak yang memisahkannya
takkan berubah oleh masa sedetik di mata selamanya di jiwa...
Chachayoow,17 Maret 2011 pukul 12:56
Arti cinta
Cinta tu bkan hany lwat ucpan, cnta jga bkan hnya pmkran smata
apalgi cma lwt PENGORBANAN. .
CINTA itu adl ssuat yg menyatukan antr KeJUJURan, kePERCAYAan,
penGERTIan, perHATIan, keTULUSan, keIKLASan,,
bila smua it sdah menytu maka akn trbntukLah cnta dan rasa syank
Chachayoow,17 Maret 2011 pukul 12:50
Roda hidup
Kadangkala sesuatu yang di anggap biasa
itulah sesuatu yang sangat luar biasa N sesuatu yang di anggap
luar biasa
itu hanyalah sesuatu yang biasa ,,
Roda kehidupan selalu berputar
maka janganlah merasa bangga dengan materi yang berlimpah
Chachayoow,14 November 2010 pukul 9:34
Aku tak tau
Aku bingung dengan perasaanku
Aku bingung dengan fikiranku
Mengapa aku slalu mengingatnya
Mengapa aku slalu terbayang akan wajahnya
Mungkinkah hatiku yang slalu berlayar
Kini berlabuh dihatinya
Aku tak tau apa yang sedang aku rasakan sekarang
Mungkinkah ia berfirasat sama
Mungkinkah hatinya berlabuh juga
Kini aku hanya bisa bertanya-tanya
Kini aku hanya bisa menunggu
Kini aku hanya bisa berharap
Agar ia juga merasakan
Apa yang aku rasakan
Chachayoow ,24 Oktober 2010 pukul 11:29
Soul Mate
Sepintas lalu wajahmu kubayangkan
Dalam mimpiku dan kukenang dalam jiwaku
Agar tidak hilang dan hanyut dibawa emosi
Tapi ternyata hatimu tak merasa apa yang aku rasakan
Karna hatimu hanya memikirkan
Keteguhan dan mengutamakan emosi
Walau sebenarnya
Emosi adalah hal yang tak penting dan tidak harus kita ungkapkan
pada siapapun
Chachayoow ,24 Oktober 2010 pukul 11:21
..........................................................................................................................................
t’pernah kusuka. Dan aku
pun kembali bertemu
dan bercengkrama bersama
galaksi,
hingga Tuhan pun
mempertemukan aku dengan salah seorang kawanan bintang.
Iyah, cukup kecil memang
awalnya dia di mataku saat itu.
Tapi MasyaAllah ternyata
bodohnya aku.
Dia sesungguhnya pantas
berbangga diri ketimbang aku.
Dengan posturnya yang
ala kadarnya
ternyata dia mampu
bercahaya dengan sendirinya
dibanding aku yang
sangat bangga
hanya karena pantulan
sinar yang kudapatkan semerta-merta.
Aku adalah bulan,
tempatku adalah malam, dan teman hidupku adalah bintang.
erie indria noviana,17
Agustus 2013 pukul 9:05
Belai rindu buat Hati
yang berkarat
21 Maret 2011 pukul 4:37
sayang...jika cinta
memaksamu tuk pergi,lepaskan dia...
biarkan ia terbang
mengepakkan sayap indahnya kemana ia suka...
iringi kepergiannya dgn
senyum dn kasih...
andai airmata tak dapat
tertahan...
hapus dgn saputangan
cinta yg pernah kau rasa....
Anakq...panas terik
mentari tak kan selalu menyengat
Petang kan menjelang dan
malam datang membawa
rembulan dgn sinarnya yg sendu ,syahdu...
Berjaln diiringi angin
sepoi"
menyongsong pagi yg
sejuk dgn titik" embun yg basahi dedaunan......
Itulah kehidupan
syg....kan berjalan,berganti dn berwarna....
Umy ingin melihatmu
tertawa dn tersenyum
Dgn sajak"mu yg
indah
Dgn puisi"mu yg
membelai hati,sejukkan jiwa...
Hari esok menantimu dgn
pelangi cinta yg berwarna
Dgn mega" rindu yg
mempesona....we love u
Tuhan agar sang maharaja menghormati dan menyanjungnya
karena sengatan yang tak sengaja tertancap menimbulkan luka
bahkan bekas luka yang tak mampu hilang dengan begitu saja.
Tapi Lebah tetap menikmati hidupnya.
Tetap singgah dan singgah diantarabunga tanpa peduli
jumlah bahkan warna mahkota yang dimiliki,
tanpa pedulibetapa sedikitnya hasil yang akan ia dapati,
tanpa peduli seberapa jauh jarakyang harus ia lampaui.
Ia terus meliukan tubuhnya walau ia sadar benar bahwatak
ada satupun manusia yang tertawa
karena telah melihatnya atau bahkan mengejarnya,
bahkan ia sangat tahu bahwa akan ada sesuatuyang berupa
apapun itu yang akan terlempar kearahanya agar ia menjauh.
Erie Indria Noviana ,7 April 2013 pukul 9:05
namun aku percaya kamu mampu begitu pula aku.
Beberapa saat ku lemparkan tubuhku dipembaringan,
kucoba pejamkan mataku namun aku tak kuasa
membiarkankan setengah nyawaku
sesaat melayang-layang dalam mimpi yang membuaiku
bertubi-tubi. Ku buka kembali kedua mataku
dengan secepat kilat aku teringat kembali padamu.
Aku tahu, kamu akan menangis pilu,
namun sesungguhnya aku tak mampu membohongi diriku
bahwa aku ingin sekali memelukmu
dan seraya berkata bukalah kitabmu dan bacalah.
“Demi waktu matahari sepenggalahan naik.
Dan demi malam apabila telah sunyi.
Tuhanmu tiada telah meninggalkanmu dan tiada (pula) benci
kepadamu.
Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia_Nya kepadamu,
lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu
sebagai seorang yatim, lalu Dia melidungimu.
Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung,
lalu Dia memberimu petunjuk. Dan Dia mendapatimu
sebagai seorang yang kekurangan,
lalu Dia kan memberi kecukupan (Adh Dhuha, 93: 1—8)”
Dan sekarang kau tak lagi mendatangiku untuk kesekian kalinya.
Kau cukup tahu kepada siapa sesungguhnya kau harus bertanya.
Kedewasaan dan waktu akan menuntunmu ke arah yang seharusnya,
dan ketika kau mendongakkan kepalamu di atas sana,
mungkin dengan sendirinya kau akan menemukan jawaban
dari kisahmu yang tertunda.
“Tuhan menciptakan wanita muliya bersanding dengan pria muliya,
jikalapun ada wanita muliya bersanding dengan pria
hina atau sebaliknya itu karena Tuhan telah mengizinkan
salah satu diantaranya sebagai penyempurna”
“Yakinlah bahwa apapun yang kau lakukan dalam bentuk kesalahan,
Tuhan kan sudi berkehendak untuk membenarkan”
Terima kasih sayang untuk semuanya,
kini aku sudah menemukan jawaban itu dengan sendirinya.
Tuhan telah menuntun saya, dan anda lah perantara yang telah
ditunjuk_Nya
Terinspirasi dari kisah nyata tertanggal 23 Juni 2010 -- 9 Agustus
2011
Erie Indria Noviana ,Pasuruan 8 Januari 2013
Adha kalanya ak bertahand ketikha ak rapuh
adha kalanya ak mengatakand ketikha ak bishu
adha kalanya ak berjaland ketikha ak lumphu, dan
adha kalanya ak mendengarkand ketikha ak thacg mau...
adha kalanya ak bahagia ketikha ak keluarkhan aer matha
adha kalanya ak menderitha ketikha kebersamaand terciptha..
adha kalanya ak datang ketikha kau enggand
adha kalanya kau meninggalkand ketikha ak menginginkandt..
adha kalanya kau salha ketikha ak cintha
adha kalanya kao sempurna ketikha ak lelha...
adha kalanya ku memintha ketikha kao ragu
adha kalanya kau memohond ketikha ak thac mau...
adha kalanya ku beri dan kao beasha
adha kalanya ku kau berie dan terlupha...
adha kalanya ku cintha ketikha tacg adha kata setia
adha kalanya kau cintha ketikha ak ingindt mendhua...
adha kalanya kau merasa bersalha dan ak terthawa
Doaku
Gusti,,,
Kodrat hamba telah Engkau tetapkan,
namun Engkau masih menyisahkan pilihan.
Gusti,,,
Katakanlah bahwa hamba adalah wanita
Dan Engkau telah pantaskan hamba untuk dipilih
ketimbang memilih diantara mereka.
Gusti,,,
Hiasi tubuh hamba dengan penuh keindahan
Lilitkan perhiasan di dada hamba dengan kesabaran
Letakkan mahkota di kepala hamba dengan kecerdasan
Serta tancapkan berlian di hati hamba dengan keimanan.
Gusti,,,
Tiada ketetapan_Mu yang dapat diubah
Dan jadikanlah pilihan hamba selaras dengan ketetapan yang ada
Sandingkan mereka (orang tua, suami, anak, mertua dan keluarga)
sebagaimana mestinya.
Gusti,,,
Slalu ingatkanlah kelak pada hamba
Untuk selalu mencium tangannya ketika ia berangkat mencari nafkah
Untuk selalu memaafkannya ketika ia salah
Untuk selalu mengingatkannya ketika ia mulai lupa
Untuk selalu membantunya mendidik keturunan-keturunannya
Serta untuk selalu mendampinginya sepanjang masa baik
dalam suka maupun dalam duka.
Gusti,,,
Kelak Engkau ciptakan surga kecil ditelapak kaki hamba
Engkau ada_kan ia karena adanya hamba
Jadikanlah ia kelak sebagai manusia terindah diantaranya.
Jadikanlah pilihan hamba yang benar diantaranya,
jadikanlah sempurna walau terkadang salah,
bimbinglah dan tunjuklah Dia (Pembenar) sebagai Imamnya.
Indahkanlah serta sempurnakanlah apa-apa yang telah hamba
pilih sebagai konsekwensi kehidupan yang telah Engkau anugrahkan.
Amin,,, Amin,,, Amin,,, Ya Robbalallamin
Erie Indria Noviana ,Pasuruan,6 Januari 2013 pukul 20:11
adha kalanya ku merasha bersalha dan kau tlah lupakand semua..
adha kalanya semua berakhir ketikha telha tiba waktunya
adha kalanya semua terlupha ketikha serasha percuma...
adha kalanya semua terpisha ketikha semesthinya
adha kalanya semua musnah ketikha tagdir Sang Ilahi berkatha...
Erie Indria Noviana ,Surabaya, 06 oktober 2011
…………………………………………………………………………………………..
DESEMBER KELABU
18 Desember 2011 pukul
17:38
Angin dingin meniup
mencekam
di bulan Desember
air hujan turun deras dan
kejam
hati berdebar
kuteringat bayangan
impian
di malam itu malam yang
kelabu
kau ucapkan kata
selamat tinggal sayang
Bulan madu yang engkau
janjikan
semakin melayang
lenyap hilang ditelan
air hujan
engkau tak datang
Bulan ini Desember kedua
aku menanti dua tahun
sudah
kusabar menanti ku
dilanda sepi
Angin dingin menusuk di
hati
terasa oh nyeri
bulan madu tinggallah
impian
tanpa kenyataan
Sinar cinta seterang
rembulan
kini pudar sudah
Desember kelabu selalu
menghantui
setiap mimpiku
Koe tak sanggup
melepasnya
Tp koe juga tak sanggup
merengkuhnya
Akoe hanya bisa diam dgn
rasa yg terpendam
Dalam rindu yg terlarang
Dalam dekapan kasih yg
tak kunjung lepas krn ku semakin sayang
Jarak hatimoe tak dpt
koe ukur
Karena rasakoe tlah kaoe
kubur
Bersama waktu yg kaoe
bawa kabur
Hingga koe jatuh
tersungkur
Dan kini akoe.....kaku
terbujur....
*untukmoe yg terlalu koe
sayang,1-Jan-'12 dlm CINTA ABADI *
Walau aral datang
menghalangi
Ku sampaikan sajak pilu
pd malamku
Meski kau tak pernah
tahu akan rinduku
Sekedar pelampiasan
hatiku
Yang tak sanggup
dibelenggu
Oleh keinginan yg
menggebu
Tuk bisa bersua dgnmu
Di hamparan rindu dlm
kalbu
*Bulan dan bintang tak
kan pernah bisa bersatu,
tapi ia akan selalu
bersama tuk sinari malam
agar tak kelabu *(secuil
harapmu dulu yg terkubur bersama senyumku)
Khomzy Muzakky ,Jeddah
24 March '12 ...RED SEA
Ku buat syair ini
untukmu
Sebagai hadiah manis
dari luka yang kau torehkan
Di ujung malam sepi,Ku
sapa hatimu
Dan keinginan yang
terbengkalai
Sepi mengoyak kalbu…
Hingga ku terdampar di
samudera tanpa lautan
Jari jari tajam melukai
hatiku
Hingga jantungkupun
berhenti berdetak dalam sesaat
Aku menangis....
Dan air mataku
jatuh.....
Jatuh pada hamparan
kertas yang berisi gambarmu
Yang kau
hantarkan,Karena sebuah keinginan...
Rencana yang kau
tinggalkan ,Tanpa setitik pesan
Khomzy Muzakky, 25 Mei
2012 pukul 7:38
Hammpaa
15 April 2011 pukul 5:54
Malam yg menyisakan
siksa
Terkoyak oleh duri"
kehidupan yg runcing ....
Airmata....
Luka....
Tersulam pd hamparan
kain hitam...
Qu tanya tiada
jawaban....
Qu ungkapkn dn q luahkn
rasa yg tanpa batasan....
Lelah jiwaqu....resah
batinqu....terdampar dipulau nestapa...brsama asa dn lara....
Senja...dilaut merah
5 April 2011 pukul 5:01
kuusap airmatamu tanpa
kau tahu dan memang aku tak ingin kau tahu.
diantara sadar dan
tidakmu kau ungkapkan
dan kau jawab tanyaku
dengan gamblang serta jelas tanpa tersisa
aku tahu rasa yang kau
punya dan ku sandingkan
dgn puisi2 manismu dalam
diary mungilmu
dan saat kau buka matamu
kau panggil nama
yg membuatmu kalah lemah
tak berdaya
tapi kau terus
mengagungkannya
seperti kau tak tahu
namanya tlah menjadikan jazadmu
lemah terkapar menantang
waktu.
Ku dekap wujudmu di
setiap masaku
Berbaring dlm damaimu
setiap waktu
Genggaman lembut pd
jemari indahmu
Menuntunku berjalan di
lorong berbatu
Ketika ku tanya makna
sentuhmu
Kau jawab itu adalah
rasaku
Tergugahku dgn lipatan2
kertas kasih yg memburu
Dan kutulis sajak2 cinta
yg gemuruh
Berparagraf rindu dlm
susunan kata sendu
Kau ku simpan di peti
hati yg tak terkunci
Agar kau bisa masuk
kapanpun kau sudi
Dan menghuninya dgn rasa
pasti
Yang tak kau akhiri
Meski pengap dalam sepi
Ketika malam beranjak
dini
Ku pandang bayangmu dr
balik jendela hati
Melihatmu tersenyum dgn
janji pasti
Bahwa kau tak akan pergi
TENTANG KEHIDUPAN,,,
11 Februari 2012 pukul
2:57
Pada Jum'at tengah malam
10-February-2012
Semua ku mulai dari awal
Perjalanan yang ingin ku
telusuri
Hari yang akan ku lalui
Harapan yang ingin ku
capai menjadi asa yang nyata
Rasa yang akan ku ikat
jadi jiwa yang menyatu dalam kesucian
Aku tersenyum dengan
airmata
Ku menangis dalam rasa
bahagia
Dan ingin ku abadikan
dalam*** KISAH ABADI DENGAN PERASAAN ***
Alqur'an yang jadi
pedoman
Saksi ketidakberdayaan
diri
Meski hati penuh ambisi
Dan akhirnya ku akhiri
Dengan Alqur'an jadi
saksi,,,dan Saksi,,,
***Ku hanya ingin
damai,tenang,dan ikhlas dalam segala hal ***
Ku mengenalmu di senja
itu
Dengan kemeja hitam dan
sarung lamiri...tak kurasa ada sesuatu dalam hatiku
Biasa saja....
Tak pernah ku duga
selanjutnya jadi luar biasa,,,
Andai senja itu tak
pertemukan kita,andai sore itu kau tak hampiri aku...
Mungkin semuanya takkan
terjadi...
Akoe ,kaoe dan huruf O
itu....
Pilukoe dipenghujung
waktu....
1 Januari 2012 pukul
4:49
Merpati...atau...dara
26 April 2011 pukul
21:30
Merpati itu selalu
bertengger di bibir jendela kamar kerjaku...
dan setiap hari ku tak
jenuh mengamatinya...mengintipnya dari balik tirai
Ah...bahagianya...
Perlahan ku buka
jendela,kuingin menangkapx...
Tapi dia terbang
kepakkan sayapnya,dan subhanallah....
ketika dia bertengger
diranting patah,
dia kembali ke bibir
jendela tempatku menunggu...
Merpati.....
Dara.....
Bagimu beda,tapi bagiku
sama....
I hope....
19 April 2011 pukul
21:53
rasa khawatir yg tak
bisa q jelaskan....
Rasa takut yg tk bs q
katakn.....
Rasa hati yg tk bs q
ungkapkn.....
Ketika semua bergumul
dlm kalbu....
Hanya tetes airmata
yg jd tempt mencurahkn
segala rasa dn asa yg terbengkalai ....
Karena q tk sanggup
....q tak mampu.....
Jauh drmu siksa bgku....
Jauh dgnmu derita
batinq....
Hidup dan ada
bersamamu...
....KEINGINANKOE....
....HARAPANKOE......
*Malam 19 Apr*
Penyesalan Bulan
(Tulisanku di hari bahagiamu)
Pernah, ketika waktu itu
satu harapan besar
yang aku inginkan
t’terjamah dengan sempurnanya.
Seperti bulir embun yang
mulai menjamah
sekumpulan rerumputan di
pagi buta.
Ketika itu aku mulai
tersenyum malu,
dan kembali menegakkan
selonjor ingatan
yang tentunya sedikit
mulai menghilang dari pikiran.
Pernah, pernah ketika
itu pula aku merengek
dengan tangan
menengadah,
meminta Tuhan untuk
menyadingkan aku dengan mentari,
walaupun cukup
t’berlogika, tapi....
doaku di senyap malam
mampu memecah keheningan
bak bingkai kaca yang
pecah dan terdengar begitu kerasnya.
Aku meminta Tuhan
perlahan menghentikan perputaran bumi,
agar seketika itu pula
aku bisa bersanding dengan mentari.
Dan aku pun yang dahulu
kala hadir di malam yang kelam,
seakan-akan membius
kacamata insan dunia
untuk melirikku dengan
kedua bola mata mereka yang indah.
Dan dengan bangganya aku
ini mampu hadir setelah subuh
mengakhiri tidur kecil
mereka di bumi.
Tapi seketika itu pula
aku terhenyak, bagaimana tidak?
sinar yang aku rasa begitu
indahnya seketika itu
memudar t’terlihat
begitu nyata di retina mereka.
Sang raja cahaya yang
kukira mampu mengayomi
bahkan menambah kilau
cahayaku ternyata
hanya menjadi pesaing
terbesar yang melumpuhkan setiap impian.
Semakin siang menjelang,
aku semakin memudar.
Aku yang tadinya begitu
indah kini t’terlihat oleh siapapun juga.
Aku pun mulai mengeluh,
meratapi semua dan ingin kembali seperti sediakala.
Penyesalanku
t’menjadikanku untuk berhenti berdoa.
Dan SubhanAllah tanpa ku
sangka
Tuhan mulai mengembalikanku
di tempat dan waktu yang dulu
Catatan
28 April 2013 pukul 0:05
Tak pernah kupinta
jawaban sepatah kata tanpa tanya.
Dan takpernah ku kira di
luar duga.
Masih saja seperti dulu
menuju genap di hari yang ketujuh............
(Dapat kiranya sendiri
sampai kini ku jalani arti katamenanti)
Sebenarnya bukan ini
yang ingin aku utarakan,
banyak, bahkan terlalu
lelah bila waktu harusmenungguku
sejenak mempersiapkan
diri untuk meneteskan airmata,
atau hanya
sekadarmenggenggam erat kesepuluh jemari
yang kelak menjadi satu
kepalan yangmenguatkan.
Berawal dari pijakan
yang mulanya begitu meyakinkan,
tapisungguh jauh dalam
hati ini ingin menampar muka sendiri.
Bukan hanya
karenakeraguan
tapi lebih dari
ketidakpantasan diri yang terlalu aku paksakan.
Dan berakhir dengan
kemunduran
yang ku kira ending
yanglebih meringankan,
tapi malah menjadi satu
cerita yang berkepanjangan.
Tak ada niatan dalam
hati untuk mempersulit keadaan ini.
Demi Allah aku cukup merelakan
segalanya
bila memang ini adalah
sebuahketetapan.
Gusti,,,
Slaluingatkanlah kelak
pada hamba
Untukselalu mencium
tangannya ketika kelak ia berangkat mencari nafkah
Untukselalu memaafkannya
ketika ia salah
Untukselalu
mengingatkannya ketika ia mulai lupa
Untukselalu membantunya
mendidik keturunan-keturunannya
Serta untukselalu
mendampinginya sepanjang masa
baik dalam suka maupun
dalam duka
erie indria
noviana,Pasuruan, 6 Januari 2013
Aku Ingin Menjadi Seekor Lebah
Lebah tetaplah
lebah..........
Ia memang bukanlah yang
sempurna,
namun ia tak pernah
meminta Tuhan untukmengubah apapun pada dirinya.
Lebah tak pernah
berwasiat ingin menjadi Gajah yang perkasa,
Lebah takpernah berkata
ingin menjadi Kupu-kupu
yang liukan tarianya
indah menyebrangi udara,
dan Lebahpun tak pernah
bermimpi
Tuhan kan menjadikannya
garangnya Srigala ditengah hutan belantara
Lebah........
Memang ia tidak begitu
indah dengan jati dirinya yang ala kadarnya.
Dia bukanlahBapak para
binatang yang tak pernah menjamah
kemaluan anak-anaknya
hinggamenjadikannya murka.
Dan Lebah.........
Lebah memang bukan
binatang serbaguna
yang hanya mampu
membelai sangbunga dengan bujuk rayunya
dan mendapati sebahagian
kepuasannya yang tak tersadar
telah menyunggingkan
senyumdiantaranya.
Lebah.......
Dia memanglah bukan
satu-satunya binatang jalang didunia
yang
memberikansesungging senyuman kepada maha rajanya
ketika maha raja memulai
dengan sedikitsedotan manisnya
yang mengenai sedikit
permukaan halusnya.
Tapi Lebah tetaplah
Lebah........
Lebah tak pernah
mengeluh dan memaksa
9 Januari 2013 pukul
9:37
Kakiku tergerak tanpa
rasa meninggalkan semua, Entahlah,,,,,,
saat itu sebenarnya rasa
bersalahlah yang kurasa,
namun begitu pahamnya
diriku akan dirimu yang ternyata tak jau berbeda.
Sesaat aku teringat
kata-katamu dengan mata yang berkaca-kaca.
“Iya, sejak aku
mengenalmu aku baru merasakan
yang namanya menderita,
tapi aku merasakannya hanya 2 menit
dari sejam kebahagiaan
yang ada”
Aaaaaaaaargh dengan
berat pula kuurungkan niatku
ini dan itu terjadi
berkali-kali.
Hingga suatu ketika ku
tekatkan langkah selanjutnya
untuk segera pergi
meninggalkannya.
Tiba-tiba kau datang dan
bertanya hanya dengan satu kata
yang begitu sederhana
yaitu mengapa?
Saat itu aku memang
ibarat manusia tuna netra dan wicara,
memandangmu pun aku tak
bisa, hanya sebaris kata
yang mampu aku layangkan
dengan sesingkat-singkatnya
“Suatu ketika kamu akan
mengerti jawabannya”
“Tapi tak mudah bagiku
untuk melupakanmu”
Kau sedikit berteriak
dengan nada setengah lelah.
“Percayalah sesungguhnya
sesudah kesulitan itu
ada kemudahan (Alam
Nasrah, 94: 5)”
Jawabku dengan nada yang
sedikit terbata-bata.
Kau berdiri dan beranjak
pergi, ku lihat langkahmu
dengan tatapan kosong.
Kau segera menemui ibuku.
Mungkin itu ciuman
tangan terakhirmu pada telapak tangan beliau.
Susah rasanya untuk
menatap kepergianmu
Kunjungi juga artikel terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar