Sabtu, 18 Januari 2025

Bahasa Indonesia ISI4110

Bahasa Indonesia ISI4110 

Ada beberapa faktor yang memungkinkan bahasa Melayu diterima sebagai bahasa Indonesia

•Berdasarkan psikologis, pemakai bahasa daerah lainnya di Indonesia bersedia menerima secara sadar bahasa Melayu.

•Berdasarkan sifatnya, Bahasa Melayu sanggup menerima pengaruh dari bahasa asing dan bahasa daerah lain di Indonesia.

•Berdasarkan wilayah pemakainnya, bahasa Melayu telah dipakai untuk penyebaran agama oleh para pendeta dan pastur, telah dipakai di lembaga- lembaga pendidikan, perundang-undangan, dan pemerintah oleh pemerintah Hindia Belanda

•Fungsi dan Peranan Bahasa Indonesia
•Sebagai Bahasa Resmi Negara :
-sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan;
-sebagai alat penghubung pada tingkat nasional;
-sebagai pengembang kebudayaan,  ilmu pengetahuan, dan teknologi.
•Sebagai Bahasa Nasional:
-sebagai lambang kebangsaan nasional;
-sebagai lambang identitas nasional;
-sebagai alat pemersatu berbagai suku di Indonesia;
-sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya.
•Bahasa Indonesia Baku

•Bahasa Indonesia Baku atau bahasa standar adalah bahasa yang mempunyai nilai komunikatif yang tinggi, digunakan dalam kepentingan nasional, dalam situasi yang resmi atau dalam lingkungan resmi, dan pergaulan sopan yang terkait oleh tulisan baku, ejaan baku, istilah/kosakata baku, tata bahasa baku, serta lafal baku.

•Fungsi Bahasa Baku

•Fungsi bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi

•Fungsi penanda kepribadian

•Fungsi penambah wibawa dan

•Fungsi sebagai kerangka acuan

•Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Baku

•Ejaan Baku ejaan bahasa Indonesia EYD diresmikan pemakaiannya melalui Keputusan Presiden (Kepres) No. 57 tahun 1972No. 57 tahun 1972, dan penyebarluasannya diatur dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) NomorNomor 0543a/U/19870543a/U/1987, tanggal 9 September 19879 September 1987 Ejaan baku bahasa Indonesia adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

-EYD menjadi PUEBI

-EYD diganti menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Perubahan ini telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Latar belakang perubahan ini karena:

-Adanya Kemajuan dalam Berbagai Ilmu

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang semakin maju, membuat penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai hal semakin meluas juga baik secara tulisan maupun lisan. Ini yang menjadi salah satu alasan kenapa perlunya perubahan pada ejaan bahasa Indonesia.

-Memantapkan Fungsi Bahasa Indonesia

Ejaan bahasa Indonesia perlu disempurnakan untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.

Sebutkan ragam menyimak berikut ini dari beberapa kegiatan

1.mendengan ceramah agama

2.menonton televise sambil meneyeterika ( menyimak untuk hiburan)

3.mendengar guru berbicara di depan kelas (menyimak untuk belajar)

4.mendengar radio

5.mendengar tetangga sebelah sedang berteng


1.menyimak ekstensif

2.menyimak sekunder

3.menyimak konsentratif

4 menyimak intensif

5 menyimak kritis


1.Apa arti tuman?

2 Apa arti meme dan jelaskan singkat sejarah meme?

3.Meme merupakan bentuk dari kritik sosial,jelaskan penyataan ini!

4.Mengapa meme tuman tersebut sangat cepat menyebar?berikan alasan!

Jawaban

1.'tuman' merupakan istilah bahasa Jawa yang biasa digunakan untuk memberikan      label pada perilaku (terutama keliru) yang terus berulang.

2. meme sebagai produk budaya berupa ide (bisa berupa teks, gambar, video pendek, GIF dll) yang menular melalui internet. Seperti dalam evolusi biologi, beberapa meme terkena seleksi alam internet dan hilang dari peredaran, beberapa diantaranya terus direplikasi dan berevolusi dalam waktu lama, seperti meme 'tuman'.

*Sedikit tentang meme

Adalah Richard Dawkins, seorang ahli biologi yang pertamakali mempopulerkan istilah meme dalam bukunya yang berjudul The Selfish Gene tahun 1976. Istilah tersebut digunakan Dawkins untuk menjelaskan mengapa beberapa perilaku (dari perspektif evolusi) tampak tidak masuk akal, tetapi entah bagaimana ditemukan sangat umum dalam masyarakat. Pengikut Darwin yang juga seorang ateis ini menukil istilah tersebut dari bahasa Yunani 'mimeme' atau hal yang ditiru. Namun jika kita mau menilik lebih jauh, awal 1900an, seorang zoologis dan ahli biologi evolusi asal Jerman Richard Wolfgang Semon, juga telah menuis tentang mneme. Terinspirasi dari muse anak dewa memori bangsa Yunani Mnemosine.

3. Secara psikologis hal tersebut menarik, karena hanya dengan meme kita dapat mengekspresikan kecemasan. Hampir mustahil kita melakukan hal-hal agresif hanya untuk peristiwa yang dianggap kecil, seperti nyerobot antrian. 


Jelas kita tidak memiliki otoritas seperti otoritas orangtua atau guru pada masa lalu. Meme 'tuman' mewakili ekspresi tersebut, penyebar merasa hal tersebut cukup membalas tindakan yang tidak mengenakkan namun dengan cara jenaka. Kita tidak mungkin melakukan agresi secara langsung, selain tidak memiliki otoritas, kebanyakan dari kita juga menghindari konfrontasi.

4.Syarat meme menyebar dan viral

Kembali pada Dawkins, meme harus memiliki minimal tiga faktor untuk mewabah:

-Copy-filedity, atau ide memungkinkan untuk diadaptasi, ditiru, dan dicopy oleh siapapun juga. Artinya, ide yang punya potensi jadi meme adalah yang bisa ditiru.

-Fecundity, Bukan hanya dicopy, fekunditas adalah masalah proses kecepatan ide tersebut dicopy. Bukan hanya ditiru, namun juga cepat dan gak ribet.

-Longevity, merupakan daya tahan ide dalam waktu.

Kunjungi juga artikel terkait:

produksi-media

komunikasi-massa

hukum-media-massa

logika-isi4110

pengantar-ilmu-politik

asas-asas-manajemen

analisis-sistem-informasi

manajemen-media-massa

pengantar-ilmu-komunikasi

pengantar-statistik-sosial

opini-publik

#universitasterbuka #ut #utsurabaya #mahasiswa #mahasiswaut #tugaskuliah #ilmukomunikasi #artikel #prodiilmukomunikasi #tugasBahasaIndonesiaISI4110  #makalah #kreatifitasmahasiswa #cyberuniversity #cyberuniversityofindonesia                                                          
 

Tidak ada komentar: