![]() |
STATISTIKA: Data Kuantitatif atau Metode |
STATISTIKA: Data
Kuantitatif atau Metode
Kata statistika (statistic) berasal dari bahasa latin status yang berkaitan
dengan suatu negara, dalam arti kesatuan politik. Pada awalnya, kata statistik
diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan negara untuk
memperlancar penarikan pajak dan mobilisasi rakyat jelata ke dalam angkatan
perang. Tiap akhir bulan desember, Caesar Agustus di zaman Romawi mengeluarkan
sebuah dekrit agar setiap orang kembali ke kota masing-masing dan melakukan
registrasi. Registrasi tersebut meliputi keterangan-keterangan mengenai nama,
usia, jenis kelamin, pekerjaan dan jumlah keluarga penduduk negara atau yang
kita kenal sekarang sebagai sensus.
Kata status kemudian masuk ke dalam kamus bahasa Inggris sebagai state pada
abad ke-18. Fungsi statistika yang awalnya untuk melayani keperluan
administrasi negara, menyusun informasi tentang penduduk, memperlancar pajak,
serta mobilisasi penduduk dalam angkatan perang. Namun dalam perkembangannya,
statistika berkembang menjadi suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan cara pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penarikan
kesimpulan sampai pada pembuatan keputusan.
Seringkali kita menyamakan pengertian statistika sebagai data kuantitatif atau
kumpulan data yang berwujud angka-angka. Pemahaman seperti ini memang tidaklah
sepenuhnya salah. Hanya saja, pemahaman seperti itu akan mengaburkan perbedaan
pengertian antara data kuantitatif itu sendiri dengan metode untuk membuat data
kuantitatif tersebut berbicara. Kata berbicara perlu kita tekankan di sini.
Mengapa? Sebagian besar ahli statistik beranggapan bahwa kumpulan angka-angka
(kuantitatif) tidak bisa disebut sebagai statistik dalam arti metode ilmiahnya
dan tetap dinamakan data atau angka-angka saja. Dengan demikian, statistika
dapat diartikan sebagai metode atau asas-asas untuk mengerjakan dan
memanipulasi data kuantitatif agar angka-angka tersebut berbicara.
Lalu, apa itu data? Data merupakan bentuk jamak dari datum yang merupakan
informasi yang diperoleh dari satu satuan amatan. Misalnya, bila kita berbicara
tentang perilaku politik maka yang memilih pada Pilpres, berarti
kita berhadapan dengan datum. Sedangkan gambaran perilaku politik penduduk DKI
Jakarta, berarti kita dihadapkan pada data. Dengan demikian, data adalah
sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan.
Polemik tentang statistika juga berkisar persoalan: apakah statistika merupakan
ilmu pengetahuan atau metode? Polarisasi mengemuka diantara para ahli statistik
terhadap persoalan ini. Ada sebagian yang mengatakan metode statistika yang
modern pada dirinya sendiri sebetulnya sudah merupakan ilmu pengetahuan. Sebab,
ilmu pengetahuan sudah mencakup segala metode guna mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menganalisa data kuantitatif. Namun, ada sebagian kalangan yang
berpendapat bahwa kita perlu membedakan statistika sebagai teori dan statistika
sebagai metode. Teori statistika mempelajari landasan ilmu dalam statistika sedangkan
metode lebih melihat prosedur sistematis dalam penggunaannya.
Statistika
Statistika Deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
Statistika Induktif adalah metode yang digunakan untuk mengetahui tentang sebuah populasi berdasarkan suatu sampel atau contoh dengan menganalisis dan menginterprestasikan data menjadi sebuah kesimpulan.
Pengertian Populasi dan Sampel. Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda dan ukuran lain dari obyek yang menjadi perhatian. Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian.
Jenis-jenis Variabel
a. Variabel kualitiatif adalah data yang diperoleh dari
sampel atau populasi berupa data kualitatif, data bukan berupa angka.
c. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
dari obyek penelitian.
d. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain
yang sudah dipublikasikan.
b. Variabel kuantitatif adalah data yang diperoleh dari
sampel atau populasi berupa data kuantitatif, data berupa angka.
Pengukuran
Proses pengukuran dimulai dengan konseptualisasi (conceptualization) dan operasionalisasi (operationalization) dari setiap konsepdan variabel yang tercakup dalam hipotesis penelitian. Konseptualisasi adalah proses pemilihan konsep dan pemberian batasan (definisi) secara teoritis terhadap suatu konsep. Sedangkan operasionalisasi adalah suatu proses penyusunan definisi operasional dari konsep yang dimaksud. Jadi, definisi operasional merupakan batasan (definisi) atas makna suatu konsep dalam bentuk cara, prosedur, ataupun instrumen pengukuran tertentu.
Prinsip Pengukuran
Ada dua prisip dalam pengkuran. Prinsip eksklusif dan prinsip ekshautif. Prinsip eksklusif berarti bahwa suatu kasus tidak dapat memiliki nilai (kategori) lebih dari satu untuk suatu variabel yang sama. Sedangkan prinsip ekshautif berarti bahwa nilai (kategori) yang tersedia untuk suatu variabel harus dapat mencakup nilai (kategori) dari setiap kasus.
metode penelitian yang menggunakan angka-angka dan teknik statistik untuk menganalisis data kuantitatif.
Penjelasan
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau dikonversi menjadi angka.
Metode statistik adalah prosedur untuk mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, dan menarik kesimpulan dari data.
Penelitian kuantitatif menggunakan metode statistik untuk menganalisis data kuantitatif.
Contoh data kuantitatif adalah umur, tinggi badan, dan berat badan.
Beberapa metode analisis statistik, di antaranya:
Correlation, Regression, Linear regression, Multiple linear regression, Descriptive analysis, Exploratory analysis, Predictive analysis, Survival analysis.
Tentang ruang lingkup
dan pendekatan strategi dalam perencanaan serta tahapan perencanaan komunikasi
yang dibahas dalam modul 2 dan 3 BMP Perencanaan Pesan dan Media. Materi
pertama berkaitan dengan bentuk dan jenis perencanaan. Ada beberapa bentuk
perencanaan, yaitu menurut waktu, sifat dan yang berbentuk strategis dan
taktis. Dilihat dari jenisnya, ada jenis perencanaan komprehensif serta
perencanaan program dan proyek. Untuk penjelasan bentuk dan jenis perencanaan
serta bagaimana prosedur penyusunannya dapat Anda baca pada BMP Perencanaan
Pesan dan Media.
Khusus untuk penyusunan perencanaan pada bidang komunikasi/informasi
didasarkan pada azas-azas berikut
1. Objektivitas,
2. Keterpaduan,
3. Manfaat,
4. Efisiensi
dan efektifitas,
5. Kesesuaian,
6. Keseimbangan,
7. Kemudahan,
8. Kesinambungan,
9. Pembakuan
dan mutu.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perencanaan
adalah harus fleksibel, tepat waktu dan cocok atau sesuai dengan kebutuhan. Hal
ini jelas bukan? Jika kita akan menyusun suatu perencanaan, semua aspek harus
disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan yang ingin kita capai dan disesuaikan
dengan waktu kegiatan yang akan dilakukan. Secara lebih khusus seorang ahli
bernama Luther Gullick mengemukakan beberapa syarat agar suatu perencanaan
dapat tersusun dengan baik.
Dalam kegiatan belajar 2 modul 2 akan dibahas tentang teknik
dan pendekatan strategi dalam perencanaan. Ada beberapa teknik yang dikenal
dalam dunia perencanaan, yaitu
1. Brainstorming
2. Management by objective
3. Issue management
4. The top down method of planning
Maksud dari suatu perencanaan umumnya untuk preventif dan
digunakan untuk mengatasi keadaan krisis perusahaan. Sedangkan untuk tujuannya
disesuaikan dengan kebutuhan suatu instansi melakukan kegiatan tersebut.
Sementara pendekatan strategi dalam perencanaan dapat ditujukan untuk pendekatan
ekonomi, persuasif, dan politis.
Materi selanjutnya yang dibahas dalam inisiasi kedua ini
adalah tentang tahapan perencanaan komunikasi. Alan Hancok menklasifikasikan
perencanaan komunikasi berdasarkan tingkatan pembuatan kebijaksan komunikasi,
yaitu
1. National policy making level
2. Cross ministerial planning level
3. Institusional level planning, yang dapat dibagi menjadi
perencanaan kebijakan manajerial, strategic dan operasional
Secara lebih khusus tahapan perencanaan komunikasi mengacu
pada apa yang dikemukakan oleh Havelock (1978), yaitu proses yang berkaitan
dengan bagaimana
1. mengidentifikasi masalah komunikasi,
2. merumuskan tujuan komunikasi,
3. menetapkan rencana strategik,
4. menetapkan rencana operasional
5. menetapkan rencana evaluasi
6. merencanakan rekomendasi.
Secara lebih mendetail tahapan-tahapan tersebut dapat Anda
baca pada BMP Perencanaan Pesan dan Media. Baca dengan seksama dan teliti dan
jika ada yang akan Anda tanyakan, diskusikanlah pada forum ini.
Ukuran Pemusatan dan Penyebaran
Ukuran pemusatan adalah suatu nilai tunggal yang mewakili karakter suatu kelompok data. Ada tiga ukuran pemusatan yaitu nilai rata-rata hitung (mean), median dan modus.
Rata-rata hitung (mean) diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nilai data dan membagi dengan jumlah data. Rata-rata hitung dibedakan antara populasi dan sampel. Ukuran yang mewakili populasi disebut parameter, sedang untuk sampel disebut statistik.
Rata-rata hitung populasi diperoleh dengan cara:
i
=
N
Rata-rata
hitung sampel diperoleh dengan cara:
i
X =
n
Rata-rata
hitung data berkelompok diperoleh dengan cara:
fi i
X =
n
Median adalah nilai yang berada di tengah suatu kelompok data yang telah diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil atau sebaliknya. Letak median adalah (n + 1)/2. Nilai median untuk data berkelompok diperoleh dengan cara:
n - FLMd
2
Md =
LMd + . iMd
fMd
Modus adalah nilai yang sering muncul. Untuk data tidak
berkelompok, nilai modus adalah nilai dengan frekuensi terbanyak. Nilai modus
untuk data berkelompok diperoleh dengan:
d1
Mo = LMo
+ . iMo
d1+d2
Ukuran Penyebaran. Ukuran penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter maupun statistik untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya.
Range. Range adalah perbedaan antara nilai terbesar dengan nilai terkecil. Range hanya dipengaruhi oleh dua data ekstrim, dan kurang memperhatikan peran data yang lain.
Deviasi rata-rata. Deviasi rata-rata adalah rata-rata hitung nilai absolut deviasi atau selisih dari rata-rata hitungnya. Rumus deviasi rata-rata:
MD = fi X – X
N
Varians. Varians adalah rata-rata hitung deviasi atau selisih kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya. Rumus varians untuk data tidak berkelompok:
Varians untuk data tidak berkelompok:
2
= ( Xi - )2 di mana:
= X
N N
Varians untuk data berkelompok
2 = fi (Xi – X)2
N
Variansi
: sampel S2 = (Xi – X)2
n-1
Standar deviasi. Standar deviasi adalah akar kuadrat positif dari varians dan menunjukkan standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya.
Standar deviasi untuk data tidak berkelompok:
= ( X -
)2
N
Standar deviasi untuk data berkelompok
= fi (X – X)2
N
Apabila menggunakan sampel lambang varians 2 = s2; sedang standar deviasi = s; sedang pembagi N menjadi n-1.
penarikan sampel
BEBERAPA HAL PENTING MENGENAI PENARIKAN SAMPEL
Manfaat metoda pengambilan sampel, antara lain 1) Biaya lebih murah, 2) lebih cepat, 3) Jangkauan lebih luas, 4) Lebih akurat
Metode pengambilan sampel dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu pertama sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas. Metode penarikan sampel probabilitas adalah suatu metode yang memberikan kesempatan sama terhadap anggota populasi untuk menjadi anngota sampel.Dalam perkataan lain, setiap anggota sampel mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadei anggota sampel. Sedangkan metode penarikan sampel nonprobabilitas, yaitu tidak setiap anggota populasi memiliki probabilitas yang sama.
Pengambilan sampel probabilitas meliputi
1) pengambilan sampel random sederhana,
2) pengambilan sampel strata,
3) pengambilan sampel klaster.
Sedangkan sampel nonprobabilitas meliputi:
1) sampel purposif,
2) sampel kuota,
3) sampel bola salju,
4) sampel sekehendak (judgement sampling),
5)
sampel ahli (expert sampling).
Kunjungi juga artikel terkait:
produksi-mediaanalisis-sistem-informasi-isi4110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar