Sabtu, 25 Januari 2025

perbedaan utama antara public speaking dengan percakapan biasa

 

perbedaan utama antara public speaking dengan percakapan biasa 


Terdapat tiga perbedaan utama antara public speaking dengan

percakapan biasa (Lucas, 2007: 9). Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pesan yang disampaikan melalui public speaking lebih terstruktur.
2. Public speaking menggunakan tata bahasa yang lebih formal
dibandingkan percakapan.
3. Public speaking memerlukan metode penyampaian yang berbeda dari
percakapan.

Mengembangkan kepercayaan diri saat public speaking

Salah satu hal yang menjadi perhatian dari para pembicara adalah

demam panggung. Seorang yang sangat lancar berbicara dalam percakapan

sehari-hari bisa tiba-tiba menjadi ketakutan pada waktu harus berdiri dan

berbicara di hadapan publik. Bila Anda merasakan hal yang sama, ketahuilah

bahwa Anda tidak sendirian.


1. Demam panggung adalah wajar

Semburan adrenalin menimbulkan reaksi yang berbeda pada diri

setiap orang, dan tentunya hal ini dapat kita antisipasi dan atasi, antara lain:


a. Jantung berdegup lebih cepat dari biasanya. Perlu kita sadari pada waktu

jantung kita berdegup lebih kencang, hanya kita saja yang merasakan,

sementara publik tidak melihat hal ini. Kita harus tenang dan berpikir

positif dengan cara berdamai dengan diri kita melalui kata-kata positif

seperti “ini hanya demam panggung, tenang”. Yakinlah dengan

konsentrasi pada materi yang ingin disampaikan, degup jantung kita

akan segera berdetak normal kembali.


b. Keluar keringat berlebih di bagian tubuh tertentu seperti telapak tangan,

wajah, atau ketiak. Bila keringat yang berlebihan keluar di telapak

tangan, kita bisa menggenggam tisu atau sapu tangan, tidak perlu

menyeka tangan terlalu sering sampai terlihat oleh publik. Bila keringat

banyak keluar di wajah, misal di dahi atau sekitar hidung, kita boleh

menyekanya dengan tisu atau sapu tangan sesekali tapi sebaiknya tidak

terlalu sering. Semakin sering kita melakukan gerakan-gerakan menyeka

keringat maka semakin terlihat oleh publik kegugupan kita. Bila kita

termasuk tipe orang yang akan mengeluarkan banyak keringat di bagian

ketiak saat demam panggung, sebaiknya kita mengenakan pakaian dalam

agar keringat tidak terlihat di baju.


c. Tangan menjadi gemetar. Demam panggung seperti ini terlihat publik.

Untuk itu, atasi dengan cara memegang kertas catatan dengan ukuran

kecil atau dengan membawa catatan dengan diberi alas kertas yang

cukup tebal, sehingga getarannya tidak terlalu terlihat. Tapi biasanya

dengan mengalihkan konsentrasi ke materi yang ingin disampaikan,

getaran tangan akan hilang dengan sendirinya setelah kita bicara

beberapa saat.


d. Lutut terasa lemas hingga terasa tidak sanggup menopang tubuh untuk

berdiri. Hal ini biasanya terjadi karena kita terlalu banyak duduk

sebelum bicara. Atasi dengan melakukan relaksasi fisik atau berjalan dan

berdiri supaya lutut kita bisa menopang tubuh dengan baik.


e. Tenggorokan terasa tercekat sehingga suara menjadi parau, atau lebih

buruk lagi: suara tidak bisa keluar. Pada waktu adrenalin menyembur,

salah satu efek yang bisa terasa di sebagian orang adalah produksi lendir

di tenggorokan meningkat. Untuk mengatasi hal ini, kita dapat menjaga

makanan dan khususnya minuman sebelum kita bicara. Hindari

minuman yang lengket seperti susu, sirup, atau teh manis. Karena

minuman sejenis ini akan membuat tenggorokan kita lengket ditambah

dengan banyaknya lendir yang diproduksi oleh tubuh, maka suara kita

jadi tercekat atau serak.


f. Perut terasa sakit dan seperti ingin buang air besar. Atasi dengan pola

makan yang baik sebelum bicara. Dengan demikian saat perut kita terasa

sakit kita tahu bahwa itu hanya akibat dari demam panggung, bukan

sakit perut sesungguhnya.


g. Ingin buang air kecil secara berlebihan. Bila hal ini terjadi, tetap tenang

dan segera ke belakang. Tapi bila tidak mungkin menghentikan

pembicaraan, sebaiknya tahan dengan mengalihkan konsentrasi ke

acara, niscaya keinginan itu menghilang. Kita bisa juga mengatasi

dengan mengurangi jumlah air yang diminum. Kita bisa minum bila haus

tapi jumlahnya sedikit dikurangi


h. Tidak bisa mengingat apa yang ingin disampaikan sekalipun sebelumnya

sudah disiapkan. Atasi dengan membawa catatan atau menggunakan alat

bantu visual seperti powerpoint. Bila catatan sudah ada di tangan,

bacalah. Biasanya ini terjadi di awal-awal bicara, selanjutnya kita akan

berbicara dengan lancar. Kesalahan yang sering terjadi, pembicara

sudah mengetahui kelemahannya bahwa ia sering lupa apa yang ingin

disampaikan pada waktu demam panggung melanda. Lalu ia membawa

catatan kecil sebagai “contekan”. Namun begitu waktunya berbicara

catatan yang sudah dibawanya tadi tidak dibaca, hanya dipegang saja,

sementara ia berusaha untuk merangkai kalimat dan mengingat apa yang

sudah dipersiapkan sebelumnya. Akibatnya ia berbicara dengan tidak

teratur dan tidak jelas apa yang ingin disampaikan. Sudah dapat

dipastikan kata-kata pembukanya tidak menarik dan presentasi bagian isi

pun menjadi tidak sesuai dengan isi yang telah disiapkannya.


penelitian ini tentang pengaruh tingkat kepercayaan diri terhadap berkomunikasi (publik speaking)

dalam memberikan motifasi terhadap masyarakat luas khususnya karyawan PT primafood international, maka ditarik kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1.Terdapat pengaruh positif dan signifikan kepercayaan diri terhadap

kemampuan public speaking.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan keterampilan berkomunikasi

terhadap kemampuan public speaking.


Kunjungi juga artikel terkait:

produksi-media

komunikasi-massa

manajemen-media-massa

pengantar-ilmu-komunikasi
opini-publik

#universitasterbuka #ut #utsurabaya #mahasiswa #mahasiswaut #tugaskuliah #ilmukomunikasi #prodiilmukomunikasi #publicspeaking  #makalah #artikel #kreatifitasmahasiswa #cyberuniversity #cyberuniversityofindonesia                                                          

Tidak ada komentar: