Rabu, 08 Januari 2025

Perencanaan Pesan Dan Media

Perencanaan Pesan Dan Media

Perspektif dalam menggunakan media massa yang dikemukakan oleh Schwartz

Perspektif dalam menggunakan media massa untuk komunikasi persuasif  yang dikemukakan oleh Schwartz, terutama dalam bidang periklanan dan media promosi bekerja dengan dua cara yang saling bersaing satu dengan lainnya atau berkompetisi untuk mempengaruhi khalayak. Cara atau pendekatan tersebut adalah :

1.  Model Resonansi (evaked recall )

Penggunaan media massa dalam model ini adalah sebagai alat persuasi yang berpegang pada konsep, “lebih baik merangsang atau mengeluarkan sesuatu yang sudah tersimpan dalam diri khalayak daripada media massa itu mencoba menanamkan sesuatu pesan yang baru dalam diri mereka (Larson,1996.)”Dalam diri khalayak yang memang telah tersimpan pengalaman dan ingatan dirangsang oleh media dengan cara memberikan isyarat dengan berbagai usaha atau cara. Menurut Schwartz (menyebutnya dengan naskah), terdapat tiga hal dalam media massa untuk merangsang perasaan dan pengalaman khalayak agar keluar dari dalam diri mereka, yaitu :

a.  Naskah Verbal (Verbal Script)

Pengalaman dan emosi khalayak merupakan akar bagi media persuasi untuk merancang naskah verbal. Hal ini berlawanan dengan kepercayaan yang dimiliki oleh para ahli persuasi atau praktisi iklan selama ini bahwa naskah verbal hanya sebagai pesan.

b.  Naskah Suara (Sound Script)

Pengaruh bunyi kata-kata, musik, dan efek suara menjadi andalan dalam merangsang ingatan atau perasaan khalayak.

c.  Naskah Rupa/Penglihatan (Sight Script)

Pengambilan sudut gambar merangsang indera penglihatan dalam membangkitkan ingatan dan perasaan khalayak.

Pemanfatan informasi ingatan dan perasaan pada khalayak yang sudah ada ini untuk membentuk dan atau merubah citra sesuatu yang ditawarkan kepada khalayak dengan kesan yang ditonjolkan akibat dari penekanan aspek manfaat dan nilai penting dari suatu produk. 

2.  Model Mengajar (Transportation)

Dalam model ini, media massa sebagai alat persuasi memberitahukan khalayak sebagai suatu proses pemberitahuan untuk mempengaruhi ingatan dan perasaan khalayak yang sebelumnya tidak mengetahui menjadi tahu. Pemberitahuan tersebut adalah pemindahan pesan dan kesan dari media massa merupakan komunikasi persuasi untuk mempengaruhi sikap (aspek afektif) dan ketrampilan (aspek psikomotor) khalayak sehingga mempunyai pengetahuan mengenai sesuatu yang ditawarkan. Sampai sejauh mana model mengajar ini dapat mempengaruhi ingatan dan perasaan khalayak tergantung dari bagaimana peran media massa dapat memotivasi dan memfasilitasi motivasi tersebut sehingga dapat mencapai keberhasilan pencapaian target yang ditawarkan. Berdasarkan proses agar dapat mempengaruhi sikap dan ketrampilan khalayak dalam pencapaian target yang ditawarkan dapat dibagi dalam tiga teori pengondisian :

1. Pengondisian Klasik yaitu pengondisian dimana khalayak merespon stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respon baru.

2.  Pengondisian Operant yaitu pengondisian dimana khalayak mempunyai perilaku mengikuti bentuk perilaku yang disajikan. Pengulangan perilaku ini didasarkan atas konsekuensi yang menyenangkan sebagai penegasan yang memperkuat perilaku.

3.  Pengondisian Sosial yaitu khalayak belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung yang akan menimbulkan persepsi dan perilaku sebagai fungsi dari konsekuensi. Pengondisian sosial ini merupakan pengembangan dari pengondisian operant.

       Kunjungi Artikel Terkait :

        universitas-terbuka-surabaya

        manajemen-media-massa 

        poduksi-media

#universitasterbuka #ut #utsurabaya #makalah #kreatifitasmahasiswa #mahasiswa #mahasiswaut #cyberuniversity #cyberuniversityofindonesia #tugaspkn #ilmukomunikasi #artikel #komunikasimassa #tPerencanaanPesanDanMedia #tugaskuliah


Tidak ada komentar: