Aktor Komunikasi Politik
Inisiasi 3:
Dalam kegiatan inisiasi 3 ini akan dibahas tentang proses komunikasi politik hanya akan terjadi bila ada sosok komunikator dan komunikan yang saling mengirim dan menerima pesan-pesan politik.
Proses
komunikasi politik memiliki tujuan politis, maka setiap orang yang terlibat
dalam komunikasi adalah aktor komunikasi politik. Dalam konteks komunikasi
politik, aktor politik dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: politikus,
komunikator profesional dan aktivitis atau relawan.
Selain itu ada pula
karena perannya, keragaman aktor komunikasi politik dibedakan dengan
profesional komunikasi politik dalam dua bentuk tekanan peran masing2 yaitu:
·Para jurnalis
·Para promotor
Para jurnalis adalah mereka yang pekerjaannya berhubungan
dengan media berita. Tugas mereka meliputi pengumpulan, penyiapan, pengolahan,
penyajian, dan penyerahan laporan mengenai peristiwa-peristiwa tertentu. Bentuk
konkret pekerjaan mereka muncul di koran, majalah, radio, televisi, atau bentuk
media lainnya. Mereka ini mencakup pula orang-orang dengan jenis peran sebagai
pimpinan redaksi, eksekutif siaran, dan pengarah berita. Selain itu mereka bisa
dikatakan sebagai kekuatan penengah atas wacana dan berita yang disampaikan
kepada publik.
Para promotor yang biasa bekerja saat2 ada perhelatan
pemilihan politik (misalnya pemilu:pilkada pileg, pilpres) adalah pihak yang
dibayar untuk mengajukan kepentingan pelanggan tertentu. Bentuk nyata promotor
adalah agen publisitas tokoh masyarakat penting, personel hubungan masyarakat
pada organisasi swasta atau pemerintah, pejabat informasi publik pada jawatan
pemerintah, sekretaris pers kepresidenan, personel dan pekerja perusahaan
periklanan, manajer kampanye dan pengarah publisitas kandidat politik,
spesialis teknis (kameramen, produser dan sutradara film, pelatih pidato, dan
sebagainya), dan lembaga-lembaga konsultan politik berbayar untuk satu
kepentingan kandidat politik. Semua pihak ini bekerja untuk kepentingan
kandidat politik dan tokoh masyarakat lain, asisten administrasi anggota Dewan,
dan berbagai unsur kepentingan politik lain di masyarakat dan pemerintahan.
Setiap kali ada hajat demokrasi dalam konteks pemungutan suara rakyat, biasanya
aktor-aktor profesional semacam ini akan muncul
Inisiasi 4: Iklan
Politik
Pada kegiatan inisiasi
4 ini akan dibahas isi pesan dalam komunikasi politik yang elemen penting dalam
proses komunikasi politik.
Ada 3 aspek penting
dalam pekerjaan formulasi suatu Isi Pesan Komunikasi Politik yaitu:
·Iklan Politik
·Kehumasan Politik
·Publisitas
Iklan politik merupakan sebuah bentuk komunikasi
bermedia yang diproduksi melalui proses dan teknik tertentu untuk menyampaikan
informasi politik. Iklan politik sebagai pesan terkontrol yang dikomunikasikan
lewat berbagai saluran untuk meningkatkan berbagai kepentingan politik. Pada
dasarnya iklan tentang politik berisi rangkaian pesan tentang aktor, aktivitas,
dan keinginan dari seseorang dengan tujuan memperoleh kekuasaan.
Pembuatan iklan
politik tidak terlepas dari suatu strategi kampanye politik yang berhubungan
pula dengan cara-cara pengomunikasian pesan politik. Danial (2009) menyebutkan
salah satu perbedaan mendasar dan unik dari kampanye politik di zaman modern
adalah ditinggalkannya kampanye interpersonal langsung (direct-campaign)
dan menggesernya dengan kampanye di media massa (mediated-campaign).
Pemasaran iklan
politik oleh seorang yang disebut manager pemasangan iklan politik
mengembangkan strategi program iklan politik mereka. Pengembangan ini meliputi:
·Penetapan Tujuan Periklanan
·Penetapan Anggaran
·Strategi Iklan
·Menciptakan pesan iklan
·Memilih Media Iklan
Ada dua model dalam
proses penyampaian iklan politik yaitu: controlled mediadan uncontrolled
media.
Kehumasan
Politik. Kehumasan dalam dunia
politik muncul karena keterbatasan dan kurang mampunya strategi pemasaran
politik langsung yang selama ini diperoleh dengan menggunakan periklanan
politik. Ada 6 fungsi yang kehumasan politik (baca 5.13 dan 5.14) dan dengan
keenam fungsi tersebut maka kehumasan politik dianggap sebagai sebuah alat yang
sangat ampuh dalam menciptakan publisitas.
Publisitas dan manajemen pesan dalam komunikasi politik.Publisitas adalah kemampuan menunjukkan diri dan kemampuan untuk diketahui, dikenal, dan dibicarakan orang banyak. Pekerjaan publisitas adalah marketing politik untuk personal branding. Aspek ini menjadi penting karena dalam praktik umum yang terjadi, publisitas selalu berhubungan langsung dengan kepopuleran, dan populer dalam dunia politik biasanya menjadi ‘tiket masuk’ menuju keterpilihan (elektabilitas) yang tinggi. Seseorang yang populer di negeri ini (Indonesia) akan lebih mudah
Inisiasi 5: Media
dalam Proses Politik
Pada kegiatan inisiasi
5 akan dibahas tentang media dalam sistem politik. Media dalam sistem politik
sangat berpengaruh pada keberhasilan tidaknya komunikasi politik, karena
beragam aktor politik menggunakan media untuk mengomunikasikan pesan politiknya
kepada public sebagai sasarannya.
Sesuai dengan peran
dan fungsinya berkembang:
·Media cetak dan media
penyiaran
·Media baru (media
siber, virtual, media digital, media online, dan network
society)
Dari peran media2
tersebut, baik yang konvensional maupun yang, setidaknya kita harus pula
memahami apa saja sifat-sifat dari media baru yang membuatnya berbeda dengan
media konvensional. Terdapat tiga perbedaan komunikasi (Rogers, 1986)
yang terjadi di masyarakat dengan keberadaan media baru ini:
·Interaktivitas
·De–Massified
·Asynchronous
Berbeda dengan media
konvensional, media baru tidak terikat oleh ruang dan waktu, namun media baru
ini menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna, karena pengguna
sendirilah yang nanti akan menempatkan dirinya seperti apa ketika dia berelasi
dengan media baru. Kelebihan inilah yang membuat media baru dikatakan lebih
negotiable dan lebih adaptable dengan pengaksesnya. Internet sebagai media baru
kita tidak bisa melihatnya sebagai komputer yang terhubung dengan
jaringan world wide web, tetapi memiliki sifat interaktivitas.
Dengan teknologi web yang menjadi inti gravitasi layanan pada user.
Dampak media baru terhadap audiens, feedback yang diberikan bersifat tidak
tertunda karena bisa diungkapkan secara langsung, karena media baru ini
memiliki ruang chit chat, sehingga apapun reaksi audiens atas
konten media akan langsung bisa diberikan kepada produsen pesannya. Ini yang
kemudian memunculkan konsep website 2.0. 3.0 dan sekarang
sampai pada 4.0 bahkan kita menjelang 5.0. Dengan revolusi TIK 2.0 sd 4.0
maka usermenjadi pengontrol data.
Inisiasi 6: Dampak Pesan Politik
Pada kegiatan inisiasi 6 akan dibahas
tentang relasi 3 elemen dalam proses politik. Kajian komunikasi menekankan pada
relasi 3 elemen dalam proses politik, yaitu antar organisasi politik, audiensi
dan media.
Organisasi politik adalah aktor politik:
partai politik, organisasi politik, organisasi public, kelompok penekan,
organisasi teroris, dan pemerintah. Sebagai komunikator politik, aktor politik
menyampaikan pesan politik kepada audiensi melalui media.
Fungsi ideal media adalah mengedukasi dan menyampaikan informasi
politik kepada public secara utuh, namun seringkali mengalami distorsi
informasi karena ada kepentingan2 politik oleh si komunikator. Wujud
kepentingan politik bisa di sampaikan dengan upaya propaganda, persuasi dengan
maksud agar audien (komunikan) bertindak sesuai keinginan komunikator.
Propaganda, persuasi, dan aksi
demonstrasi yang dilakukan oleh aktor politik meskipun memiliki tujuan yang
secara spesifik berbeda, secara umum seluruhnya berpusat pada upaya yang sama,
yaitu untuk memengaruhi opini publik. Preferensi publik berpengaruh terhadap
kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan aktor politik lainnya. Dengan
memengaruhi opini publik sesuai dengan kepentingan komunikator, maka kebijakan
publik yang diambil pun pada akhirnya akan menguntungkan kepentingan
komunikator ini. Silahkan Anda Kegiatan Belajar 2, Modul 7 tentang Opini
Publik.
Pentingnya memahami opini publik
karena kajiannya selalu dikaitkan dengan konsep public sphere yang
memiliki rangkaian proses politik dalam proses penyusunan kebijakan.
Inisiasi 7: Budaya dan
Globalisasi Politik
Pada kegiatan inisiasi 7 akan di bahas
tentang keterkaitan proses komunikasi dengan faktor budaya. Bahkan Hal
mengatakan bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Budaya
mempengaruhi cara manusia memandang, berpikir, dan bertindak. Setiap kegiatan
komunikasi selalu melibatkan budaya, adanya proses interpretasi personal yang
subjektif dengan encoding makna sampai dengan decoding pesan adalah proses
keterlibatan budaya dalam komunikasi.
Budaya adalah pandangan kelompok, tegas
Nolan (1999) sehingga dapat dikatakan budaya menjadi faktor pemersatu sekaligus
factor pemecah sebuah masyarakat. Padahal kita tahu bahwa perbedaan budaya and
interaksi beda budaya adalah keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat sejak
peradaban manusia hidup. Kehidupan sosial kini berdiri di tengah ekologi
teknologi komunikasi dan arus globalisasi. Proses globalisasi telah meletakkan
tantangan baru dalam memahami budaya dan perilaku masyarakat, yang secara
signifikan terkait dengan terapan komunikasi. Fenomena globalisasi yang telah
dipercepat dengan teknologi komunikasi, telah mengakselerasi tidak hanya arus
informasi dan budaya pada tataran global, namun mengikat jalinan struktur
ekonomi, teknologi, politik, budaya, dan hubungan sosial yang kian kompleks.
Dominasi peran media dalam proses globalisasi juga telah menautkan ekonomi
politik media global yang merupakan kepanjangan tangan dari ideology, dan turut
menambahkan kompleksitas ini. Integrasi yang berkesinambungan atas seluruh
dinamika budaya (baik mikro maupun makro pada tataran global) merupakan
keniscayaan yang signifikan berpengaruh pada komunikasi, khususnya komunikasi
politik.
Globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Dari sumber Wikipedia
globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia
dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Proses
ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media
budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Silahkan Anda membaca Modul 8
untuk memahami pengertian budaya yang sangat berpengaruh terhadap bagaimana
kita mengomunikasi suatu pesan.
Kunjungi juga artikel terkait:
manajemen-media-massa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar