Jumat, 07 Februari 2025

Aktor Komunikasi Politik

 Aktor Komunikasi Politik


Inisiasi 3: 

Dalam kegiatan inisiasi 3 ini akan dibahas tentang proses komunikasi politik hanya akan terjadi bila ada sosok komunikator dan komunikan yang saling mengirim dan menerima pesan-pesan politik.

Proses komunikasi politik memiliki tujuan politis, maka setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah aktor komunikasi politik. Dalam konteks komunikasi politik, aktor politik dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: politikus, komunikator profesional dan aktivitis atau relawan.

Selain itu ada pula karena perannya, keragaman aktor komunikasi politik dibedakan dengan profesional komunikasi politik dalam dua bentuk tekanan peran masing2 yaitu:

·Para jurnalis

·Para promotor 

Para jurnalis adalah mereka yang pekerjaannya berhubungan dengan media berita. Tugas mereka meliputi pengumpulan, penyiapan, pengolahan, penyajian, dan penyerahan laporan mengenai peristiwa-peristiwa tertentu. Bentuk konkret pekerjaan mereka muncul di koran, majalah, radio, televisi, atau bentuk media lainnya. Mereka ini mencakup pula orang-orang dengan jenis peran sebagai pimpinan redaksi, eksekutif siaran, dan pengarah berita. Selain itu mereka bisa dikatakan sebagai kekuatan penengah atas wacana dan berita yang disampaikan kepada publik.

Para promotor yang biasa bekerja saat2 ada perhelatan pemilihan politik (misalnya pemilu:pilkada pileg, pilpres) adalah pihak yang dibayar untuk mengajukan kepentingan pelanggan tertentu. Bentuk nyata promotor adalah agen publisitas tokoh masyarakat penting, personel hubungan masyarakat pada organisasi swasta atau pemerintah, pejabat informasi publik pada jawatan pemerintah, sekretaris pers kepresidenan, personel dan pekerja perusahaan periklanan, manajer kampanye dan pengarah publisitas kandidat politik, spesialis teknis (kameramen, produser dan sutradara film, pelatih pidato, dan sebagainya), dan lembaga-lembaga konsultan politik berbayar untuk satu kepentingan kandidat politik. Semua pihak ini bekerja untuk kepentingan kandidat politik dan tokoh masyarakat lain, asisten administrasi anggota Dewan, dan berbagai unsur kepentingan politik lain di masyarakat dan pemerintahan. Setiap kali ada hajat demokrasi dalam konteks pemungutan suara rakyat, biasanya aktor-aktor profesional semacam ini akan muncul


Inisiasi 4: Iklan Politik

Pada kegiatan inisiasi 4 ini akan dibahas isi pesan dalam komunikasi politik yang elemen penting dalam proses komunikasi politik.

Ada 3 aspek penting dalam pekerjaan formulasi suatu Isi Pesan Komunikasi Politik yaitu:

·Iklan Politik

·Kehumasan Politik

·Publisitas

Iklan politik merupakan sebuah bentuk komunikasi bermedia yang diproduksi melalui proses dan teknik tertentu untuk menyampaikan informasi politik. Iklan politik sebagai pesan terkontrol yang dikomunikasikan lewat berbagai saluran untuk meningkatkan berbagai kepentingan politik. Pada dasarnya iklan tentang politik berisi rangkaian pesan tentang aktor, aktivitas, dan keinginan dari seseorang dengan tujuan memperoleh kekuasaan.

Pembuatan iklan politik tidak terlepas dari suatu strategi kampanye politik yang berhubungan pula dengan cara-cara pengomunikasian pesan politik. Danial (2009) menyebutkan salah satu perbedaan mendasar dan unik dari kampanye politik di zaman modern adalah ditinggalkannya kampanye interpersonal langsung (direct-campaign) dan menggesernya dengan kampanye di media massa (mediated-campaign).

Pemasaran iklan politik oleh seorang yang disebut manager pemasangan iklan politik mengembangkan strategi program iklan politik mereka. Pengembangan ini meliputi:

·Penetapan Tujuan Periklanan

·Penetapan Anggaran

·Strategi Iklan

·Menciptakan pesan iklan

·Memilih Media Iklan

Ada dua model dalam proses penyampaian iklan politik yaitu: controlled mediadan uncontrolled media.

Kehumasan Politik. Kehumasan dalam dunia politik muncul karena keterbatasan dan kurang mampunya strategi pemasaran politik langsung yang selama ini diperoleh dengan menggunakan periklanan politik. Ada 6 fungsi yang kehumasan politik (baca 5.13 dan 5.14) dan dengan keenam fungsi tersebut maka kehumasan politik dianggap sebagai sebuah alat yang sangat ampuh dalam menciptakan publisitas.

Publisitas dan manajemen pesan dalam komunikasi politik.Publisitas adalah kemampuan menunjukkan diri dan kemampuan untuk diketahui, dikenal, dan dibicarakan orang banyak. Pekerjaan publisitas adalah marketing politik untuk personal branding. Aspek ini menjadi penting karena dalam praktik umum yang terjadi, publisitas selalu berhubungan langsung dengan kepopuleran, dan populer dalam dunia politik biasanya menjadi ‘tiket masuk’ menuju keterpilihan  (elektabilitas) yang tinggi. Seseorang yang populer di negeri ini (Indonesia) akan lebih mudah 

Inisiasi 5: Media dalam Proses Politik

Pada kegiatan inisiasi 5 akan dibahas tentang media dalam sistem politik. Media dalam sistem politik sangat berpengaruh pada keberhasilan tidaknya komunikasi politik, karena beragam aktor politik menggunakan media untuk mengomunikasikan pesan politiknya kepada public sebagai sasarannya.

Sesuai dengan peran dan fungsinya berkembang:

·Media cetak dan media penyiaran

·Media baru (media siber, virtual, media digital, media online, dan network society)

Dari peran media2 tersebut, baik yang konvensional maupun yang, setidaknya kita harus pula memahami apa saja sifat-sifat dari media baru yang membuatnya berbeda dengan media konvensional. Terdapat tiga perbedaan komunikasi  (Rogers, 1986) yang terjadi di masyarakat dengan keberadaan media baru ini:  

·Interaktivitas

·De–Massified

·Asynchronous

Berbeda dengan media konvensional, media baru tidak terikat oleh ruang dan waktu, namun media baru ini menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna, karena pengguna sendirilah yang nanti akan menempatkan dirinya seperti apa ketika dia berelasi dengan media baru. Kelebihan inilah yang membuat media baru dikatakan lebih negotiable dan lebih adaptable dengan pengaksesnya. Internet sebagai media baru kita tidak bisa melihatnya sebagai komputer yang terhubung dengan jaringan world wide web, tetapi memiliki sifat interaktivitas. Dengan teknologi web yang menjadi inti gravitasi layanan pada user. Dampak media baru terhadap audiens, feedback yang diberikan bersifat tidak tertunda karena bisa diungkapkan secara langsung, karena media baru ini memiliki ruang chit chat, sehingga apapun reaksi audiens atas konten media akan langsung bisa diberikan kepada produsen pesannya. Ini yang kemudian memunculkan konsep website 2.0. 3.0 dan sekarang sampai pada 4.0 bahkan kita menjelang 5.0. Dengan revolusi TIK 2.0 sd 4.0 maka usermenjadi pengontrol data.

 


Inisiasi 6: Dampak Pesan Politik

Pada kegiatan inisiasi 6 akan dibahas tentang relasi 3 elemen dalam proses politik. Kajian komunikasi menekankan pada relasi 3 elemen dalam proses politik, yaitu antar organisasi politik, audiensi dan media.

Organisasi politik adalah aktor politik: partai politik, organisasi politik, organisasi public, kelompok penekan, organisasi teroris, dan pemerintah. Sebagai komunikator politik, aktor politik menyampaikan pesan politik kepada audiensi melalui media. 

Fungsi ideal media adalah mengedukasi dan menyampaikan informasi politik kepada public secara utuh, namun seringkali mengalami distorsi informasi karena ada kepentingan2 politik oleh si komunikator. Wujud kepentingan politik bisa di sampaikan dengan upaya propaganda, persuasi dengan maksud agar audien (komunikan) bertindak sesuai keinginan komunikator.

 Propaganda, persuasi, dan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh aktor politik meskipun memiliki tujuan yang secara spesifik berbeda, secara umum seluruhnya berpusat pada upaya yang sama, yaitu untuk memengaruhi opini publik. Preferensi publik berpengaruh terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan aktor politik lainnya. Dengan memengaruhi opini publik sesuai dengan kepentingan komunikator, maka kebijakan publik yang diambil pun pada akhirnya akan menguntungkan kepentingan komunikator ini. Silahkan Anda Kegiatan Belajar 2, Modul 7 tentang Opini Publik.

 Pentingnya memahami opini publik karena kajiannya selalu dikaitkan dengan konsep public sphere yang memiliki rangkaian proses politik dalam proses penyusunan kebijakan.

Inisiasi 7: Budaya dan Globalisasi Politik

Pada kegiatan inisiasi 7 akan di bahas tentang keterkaitan proses komunikasi dengan faktor budaya. Bahkan Hal mengatakan bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Budaya mempengaruhi cara manusia memandang, berpikir, dan bertindak. Setiap kegiatan komunikasi selalu melibatkan budaya, adanya proses interpretasi personal yang subjektif dengan encoding makna sampai dengan decoding pesan adalah proses keterlibatan budaya dalam komunikasi.

Budaya adalah pandangan kelompok, tegas Nolan (1999) sehingga dapat dikatakan budaya menjadi faktor pemersatu sekaligus factor pemecah sebuah masyarakat. Padahal kita tahu bahwa perbedaan budaya and interaksi beda budaya adalah keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat sejak peradaban manusia hidup. Kehidupan sosial kini berdiri di tengah ekologi teknologi komunikasi dan arus globalisasi. Proses globalisasi telah meletakkan tantangan baru dalam memahami budaya dan perilaku masyarakat, yang secara signifikan terkait dengan terapan komunikasi. Fenomena globalisasi yang telah dipercepat dengan teknologi komunikasi, telah mengakselerasi tidak hanya arus informasi dan budaya pada tataran global, namun mengikat jalinan struktur ekonomi, teknologi, politik, budaya, dan hubungan sosial yang kian kompleks. Dominasi peran media dalam proses globalisasi juga telah menautkan ekonomi politik media global yang merupakan kepanjangan tangan dari ideology, dan turut menambahkan kompleksitas ini. Integrasi yang berkesinambungan atas seluruh dinamika budaya (baik mikro maupun makro pada tataran global) merupakan keniscayaan yang signifikan berpengaruh pada komunikasi, khususnya komunikasi politik.


Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Dari sumber Wikipedia globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Silahkan Anda membaca Modul 8 untuk memahami pengertian budaya yang sangat berpengaruh terhadap bagaimana kita mengomunikasi suatu pesan.

 

Kunjungi juga artikel terkait:

manajemen-media-massa

pengantar-ilmu-politik

#universitasterbuka #ut #utsurabaya #mahasiswa #mahasiswaut #tugaskuliah #ilmukomunikasi #prodiilmukomunikasi #AktorKomunikasiPolitik #makalah #artikel #kreatifitasmahasiswa #cyberuniversity #cyberuniversityofindonesia                                                         

Tidak ada komentar: